CHAPTER 27

2.7K 290 12
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

"Zeni mana?" Tanya Jessen yang baru saja memasuki kelas sehabis dari toilet.

"Bolos lah bos, apalagi" Celutuk Gevin yang sedang menyalin tugas matematika milik Jeccki.

Setelah mendapat jawaban, Jessen duduk di kursinya. Hanya dapat menggeleng kepala melihat kelakuan Zeni yang pantas di bilang badgirls.

Jam pelajaran pun di mulai, semuanya mendengarkan guru menjelaskan dengan tenang. Walau banyak yang tidak masuk ke otak mereka, tetapi mereka tetap mendengarkan dan tidak ribut. Lain halnya dengan Zeni kalau berada di kelas, pasti gadis itu bikin masalah. Hari ini kelas terlihat tenang, karena tidak ada Zenika cewek tomboy yang lain dari yang lain.

Kriingg....

Jam istirahat pun berbunyi, semuanya segera bergegas menuju kantin.

"Tumben banget tuh si Zeni bangsat gak ke kantin?" Tanya heran Gevin yang mendapat tatapan tajam dari Jeccki.

"Apa salah gue?" Tanya Gevin sedikit takut dengan tatapan Jeccki.

"Maksud Lo apa ngatain Zeni bangsat?" Tanya Jeccki.

"Hehe, kalem Jecc. Gue cuman kesel aja sama cewek Lo" Ucap Gevin cengengesan. Cowok itu emang masih kesal dengan Zeni soal kemarin, tega bener Zeni mengerjainya.

"Ekhem, ada yang bucin nih!" Goda Ariel yang di angguki Arsen.

"Acipiuuuttttt" Cicit Arsen.

Jeccki hanya diam saja, dia tidak bisa membohongi perasaannya. Tetapi otaknya terus saja tidak sejalan dengan hatinya.

**

Kini jam pulang sekolah telah berbunyi, anggota inti RESPECT dan seluruh murid segera bergegas meninggalkan area sekolah.

20 menit menempuh perjalanan menuju basecam akhirnya kelima cowok itu pun sampai. Di basecam sudah banyak anak-anak lainnnya yang sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jeccki, cowok itu merebahkan tubuhnya di sofa, sedari tadi pikirannya tertuju pada Zeni. Tak ingin menjadi beban pikiran, cowok itu segera meraih ponselnya dan menelpon seorang cewek yang mengganggu pikirannya.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk panggilan terhubung.

"Ngapain Lo nelpon gue?"

"Lo dimana?"

"Di mana-mana hati ku senang!!"

"Gue serius!"

"Gue dua rius!"

Jeccki menghela nafas sabar, sungguh ia ingin sekali menabok muka Zeni. Tapi sayang, jika di tabok gadis itu tidak akan tinggal diam.

"Lo dimana sih Zen, bukannya masuk sekolah"

"Gue lagi di apotik"

"Ngapain?"

"Numpang makan!"

"Terserah Lo deh, capek gue ngomong sama Lo!!"

"Yaudah, gue juga gak minat ngomong sama Lo, yeah"

"Bangke!"

"Mau gue tendang pala Lo!!!"

"Gak takut gue, mana bisa tendang online. Wleee"

"Awas aja ye Lo Jeccki jelek!!!!!"

Tut.

Zeni mematikan sambungan telepon sepihak, Jeccki hanya menggeleng kepala melihatnya. Setidaknya cowok itu sedikit lega karena dapat memastikan bahwa Zeni baik-baik saja.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang