CHAPTER 38

2.8K 325 14
                                        

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Syifa berjalan sendiri di tengah sunyinya jalanan, malam hari ini hanya lampu jalan yang menerangi jalannya. Gadis itu menendang-nendang batu kecil yang terdapat di aspal pertanda ia sangat kesal. Sudah gagal jalan-jalan dengan Ariel, sekarang mobilnya mogok pula. Lengkap sudah kesialan gadis itu di malam ini.

Tanpa Syifa sadari dari arah belakangnya ada sebuah mobil yang melaju sangat kencang. Mobil itu tampak mengarah pada Syifa, padahal jalan di samping gadis itu masih lebar. Lampu mobil yang sangat menyilaukan mampu membuat Syifa berbalik badan. Dan, ia terkejut saat melihat mobil itu semakin dekat dengannya. Syifa ingin berlari menghindari mobil itu, tetapi entah mengapa tiba-tiba kakinya sangat susah di gerakkan. Tidak ada yang bisa Syifa lakukan selain berdoa dalam hati semoga ia tidak tinggal nama malam ini.

Perlahan namun pasti, mobil itu hampir sampai dan menabrak tubuh Syifa.

Brukkkkk.

"Auu!"

"Lo nggak papa?"

"Zenii, hiks!!" Syifa menangis dengan memeluk Zeni, Zeni pun dengan senang hati membalas pelukan gadis itu.

Yah, Zeni menarik Syifa ke pinggir. Menyelamatkan gadis itu dari mobil yang hampir saja menabraknya.

"Terimakasih Zeni, kalau gak ada Lo mungkin gue udah ketabrak. Lo penyelamat nyawa gue. Terimakasih banyak-banyak." Ucap Syifa menggenggam tangan Zeni dengan sisa air matanya dan melukis senyum di wajahnya. Ia tidak tahu bagaimana jadinya kalau Zeni tidak menyelamatkannya.

"Sama-sama, lagian Lo ngapa gak minggir? Malah diam aja di situ." Tanya Zeni membantu Syifa berdiri.

"Gak tau, tiba-tiba kaki gue gak bisa gerak!" Jelas Syifa yang di angguki Zeni.

Tatapan kedua gadis itu beralih pada mobil yang hampir menabrak Syifa tadi. Mobil itu berhenti tidak jauh dari tempat kejadian. Kedua gadis itu saling tatap, seperti mengerti dengan pikiran satu sama lain.

"Rika!!" Ucap Zeni dan Syifa bersamaan. Mereka tidak mungkin salah, sudah jelas itu adalah mobil Rika. Ya, mereka yakin itu.

"Nanti kita bahas, sekarang kita pergi dulu." Ucap Zeni yang di angguki Syifa. Keduanya pergi menghampiri motor Zeni yang tidak jauh dari sana.

"Sial!!!!!" Kesal Rika memukul-mukul setir mobilnya. "Kenapa bisa gagal sih!!! Awas aja Lo Zeni, selanjutnya Lo yang bakalan gue lenyapkan!" Tambah Rika dengan emosi yang memuncak dan senyum miring yang tercetak jelas di wajahnya. Ia gagal untuk yang kesekian kalinya dalam menjalankan rencananya.

**

"Thankyu Zeni, Lo itu baik banget deh. Udah nyelamatin gue dari nenek lampir itu, sekarang nganterin gue pulang lagi. Hehe, sering-sering yah!" Ucap Syifa dengan cengengesan. Zeni hanya tertawa melihat tingkah Syifa, yah gak beda jauh lah dengan dirinya. Nggak bisa diem.

"Syifa, Zeni!" Panggil Ariel yang keluar dari rumah Syifa.

"Ngapain Lo di sini? Pergi aja jagain tuh nenek lampir biar gak bahayain nyawa orang!" Ketus Syifa dengan tatapan malas tertuju pada Ariel.

"Nenek lampir siapa?" Tanya Ariel yang sama sekali tidak mengerti maksud pacarnya itu.

"Tau ahk, pergi aja sana!" Usir Syifa mendorong tubuh Ariel. Namun bukannya bergerak, cowok itu malah terfokus pada lengan Syifa yang terluka akibat tergores pinggiran jalan saat Zeni menariknya.

"Ini kenapa?" Tanya Ariel meraih tangan Syifa. Cewek itu memutar bola matanya malas, sekarang ia sangat sensitif jika pembahasan berurusan dengan nenek lampir itu.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang