CHAPTER 24

2.7K 292 9
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

"Cowok!!" Teriak Zeni yang menghentikan motornya di jalan tempat Devon dan teman-temannya nongkrong.

Ketua geng Luce itu menatap malas pada Zeni. "Gila!" Lirih Devon.

"Santai dong, sensi amat, PMS Lo ya?" Celutuk Zeni dengan senyum jahil di wajahnya.

Ada sekitar 15 Anggota Luce malam ini, namun Zeni sama sekali tidak takut dan tidak pikir dua kali sebelum mencari masalah.

"Mending Lo pergi deh, sebelum kita main kasar sama Lo!" Ucap Ferdi anggota Luce.

"Btw kalian udah gak punya basecam ya? Sampai nongkrong disini kayak lagi ngamen" Ucap Zeni yang tidak ada takutnya sama sekali. Lain yang ditanya lain juga yang di jawab, itulah Zeni.

Bukan tanpa sebab gadis itu berbicara seperti itu. Dengan ramainya anggota Luce di jalanan, pasti mengganggu pengendara yang lewat. Sudah Zeni tebak mereka pasti mencari keributan di sini, dan emang benar, tadi gadis itu melihat bahwa geng Luce menggangu pengendara yang melintas di jalan ini.

"Jaga mulut Lo ya, kalau bukan cewek udah gue habisin Lo!!" Ucap Devon dengan penuh amarah.

"Uhh mengerikan!!! Whahah" Ucap Zeni di susul dengan tawanya.

Anggota Luce semakin di buat kesal dengan tingkah Zeni yang seolah meremehkan mereka. "Lo jangan macam-macam sama kita atau--"

"Atau apa?" Potong cepat Zeni sebelum Devon menyelesaikan perkataannya.

Kini posisi keduanya berhadapan dengan mata menyorot tajam.

"Lo tuh--"

"Jangan beraninya sama perempuan!" Ucap seorang cowok yang berhasil menangkap tangan Devon saat cowok itu akan melayangkan pukulan terhadap Zeni.

"Lepasin!!" Tutur Devon lalu menghempaskan tangannya sehingga terlepas dari genggaman cowok itu.

"Siapa Lo berani banget ikut campur, Lo gak tau siapa kita?" Tanya Regi menatap cowok yang masih menutup wajahnya dengan helm.

"Gak tau dan gak mau tau!" Celutuk cowok itu.

Perkataan itu mampu membuat emosi anggota Luce semakin menjadi-jadi.

Bugh.

Satu pukulan mendarat di perut cowok itu yang berasal dari Devon. Tidak tinggal diam, cowok itu pun membalas pukulan sehingga terjadi perkelahian.

Zeni yang melihat pun ikut membantu cowok yang sudah membelanya, karena cowok itu bisa habis jika melawan 15 dari anggota Luce.

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Pukulan demi pukulan terdengar hingga sampai pada akhirnya Anggota Luce melarikan diri karena sudah babak belur.

"Hoh cemen Lo semua!!" Teriak Zeni.

"Lo gak papa?" Tanya cowok yang masih setia dengan helm di kepalanya.

"Santai aja" Ucap Zeni.

"Eh tapi, harusnya gue marah sama Lo" Celutuk Zeni menatap kesal pada cowok itu.

"Maksudnya?" Tanya lelaki itu yang sama sekali tidak mengerti maksud seorang gadis di depannya.

"Gara-gara Lo datang gue gak jadi ngajakin mereka nyari hantu" Pekik Zeni. Sama sekali tidak ada terimakasihnya cewek itu, sudah di tolongin malah menyalahkan.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang