CHAPTER 19

2.9K 301 12
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Saat ini kantin SMA BHINNEKA sangat ramai, karena jam istirahat telah tiba, semua murid berdesakan mencari meja kosong untuk tempat mereka makan.

"Hay semuanya!" Ucap Rika sedikit berteriak agar seluruh isi kantin dapat mendengar.

"Gue mau ngundang kalian buat datang ke acara ulang tahun gue malam ini, gue harap kalian bisa datang. Termasuk Lo Zeni, harus ya" Ucap Rika menatap ke arah Zeni dengan senyuman palsu.

Zeni, gadis itu yang asik makan bersama anggota RESPECT menatap ke sumber suara. "Berasa artis terkenal banget gue, di haruskan untuk datang!" Ucap songong Zeni.

"Hiyaaaakkkk!" Ucap kompak seluruh murid. Entah teriakan memuji atau mengejek hanya mereka lah yang tau.

"Lo tenang aja, gue bakalan datang kok" Ucap Zeni dengan cara bicara sok cool.

Dalam batinnya, Rika memaki-maki nama Zeni. Ia sungguh kesal dengan Zeni yang selalu menang darinya.

"Pede banget Lo Zen" Celutuk Gevin.

"APA!! masalah buat Lo?" Ketus Zeni menatap malas pada teman-temannya lalu melanjutkan makannya.

"Gue rasa Zeni marah deh sama kita" Bisik Arsen.

"Tenang aja, Zeni marah gak bakalan lama" Ucap Jeccki dengan tatapan mata ke arah gadis di depannya, siapa lagi kalau bukan Zeni.

"Tapi ini bakalan lama deh kayaknya, kalian lihat tadi Zeni Sampai pindah tempat duduk di kelas" ucap Gevin yang ikut berbisik, takut kedengaran Zeni, dan semakin habis mereka.

Jam pelajaran pertama tadi hingga waktu istirahat, Zeni pindah tempat duduk yang awalnya di belakang berdekatan dengan teman-temannya, menjadi duduk di kursi paling depan. Tidak marah, gadis itu hanya kesal karena gagal mencari hantu kemarin malam.

"Wajar lah Zeni marah, hantu kan udah seperti hidupnya" Lirih Ariel.

**

Kringg... Kringg...

Bel pulang sekolah telah berbunyi, waktunya buat anak sekolah pulang ke rumah masing-masing.

"Zeniiiii!!!" Panggil Anes yang berlari mengejar Zeni yang sedang berjalan di koridor sekolah.

Mendengar ada yang memanggil namanya membuat Zeni berhenti melangkah. Di lihatnya Anessa yang berlari ke arah dirinya. Seketika Zeni mempunyai ide jahil, gadis itu terus berjalan tanpa menunggu Anes sampai padanya.

Anessa terus memanggil nama Zeni, karna di lihatnya Zeni yang terus berjalan. Hingga sampai di parkiran Zeni naik ke atas motornya dan ingin melajukan motor tersebut, namun Anessa lebih dulu menahan motor itu.

"Lo sombong banget sih jadi orang, di panggil bukannya berhenti malah lanjut jalan!" Celutuk Anessa yang masih mengatur napasnya yang ngos-ngosan.

Zeni menyengir kuda. "Gue sengaja Nes" Ucap Zeni dengan entengnya.

Plak.

Anessa memukul bagian depan motor Zeni. "Gak ada akhlak Lo" Ketus gadis itu dengan kesalnya.

"Heh, ngapa Lo pukul motor gue? Ngajak berantem Lo!" Ucap Zeni menatap tajam Anessa.

"Tadi sih pengennya mukul muka Lo yang songong itu, tapi entar Lo pasti bales gue gantian" Lirih Anessa santai.

"Minggir Lo markonah!" Ketus Zeni.

"Eh, Lo mau ke mana?" Tanya Anessa yang masih berdiri di depan motor Zeni.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang