CHAPTER 31

2.8K 301 8
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

"Selamat pagi anak-anak!" Ucap Bu Sari selaku guru sejarah peminatan.

"Selamat pagii Bu!!!" Seru murid kelas XI IPS-1.

"Seperti yang sudah saya beritahu, hari ini kita akan ulangan harian, siapkan kertas masing-masing." Ucap Bu Sari yang membuat beberapa siswa menghela nafas pasrah.

Mereka sangat berharap kalau Bu Sari bakalan lupa dengan ulangan ini. Namun apa? Ingatan guru itu sangat kuat.

Guru itu menatap satu persatu muridnya. "Kemana Zeni?" Tanyanya saat tidak melihat orang yang menduduki kursi paling belakang.

"Bolos Bu!" Jawab Revan selaku ketua kelas.

"Anak itu semakin menjadi-jadi," Gumam guru itu dengan pelan.

"Ada yang tau Zeni bolos ke mana?" Tanya Bu Sari menatap muridnya.

"Rooftop Bu!" Jawab Gevin.

"Ayo, terus berbicara dengan Ibu, biar gak jadi ulangan!" Bisik salah satu murid laki-laki ke pada teman-temannya.

Mereka pun ikut membahas tentang Zeni yang bolos hingga jam pelajaran selesai.

Kriiinggg...

"Udah bel ya?" Tanya guru itu.

"Iya Bu, gak jadi ulangan lah Bu."

"Senang kan kalian?"

"Hehe, ibu tau aja!"

Bu Sari menggeleng pelan."Ya sudah, selamat siang!"

"Siangggg Buuu!!"

"Terimakasih Zeni, karna Lo bolos kita gak jadi ulangan!!!" Teriak Leno menggema di ruang kelas.

"Zeni penyelamat!" Tambah Gevin.

**

"Woy Zen," Panggil Jeccki saat Zeni berjalan ke parkiran.

Saat ini jam pulang sekolah telah berbunyi, parkiran pun ramai karena para murid berlomba-lomba mengambil kendaraan masing-masing.

"Gue gak dengar mata gue ketutupan bunga!" Celutuk Zeni yang sudah duduk di motornya.

"Sejak kapan indra pendengaran Lo di mata?" Tanya Jeccki yang kesal mendengar jawaban gadis itu.

"Suka-suka gue dong!"

"Kok Lo sendiri? Yang lain mana?" Tanya Zeni saat tidak melihat teman-temannya yang lain.

"Mereka tanding basket." Jawab Jeccki.

"Lo?"

"Gue harus pulang,"

"Oh ya, tadi Mama nelpon nyuruh Lo ke rumah. Rere nyariin." Tambah cowok itu.

Mendengar itu Zeni tersenyum senang. "Oke ayo buruan." Ucap Zeni kemudian melajukan motornya meninggalkan Jeccki yang baru saja akan naik ke motornya.

Kedua remaja berbeda jenis kelamin itu melajukan motor mereka dengan kecepatan tinggi. Menyalip kendaraan lain dengan lincahnya. Zeni tidak tinggal diam saat Jeccki berhasil mendahuluinya. Dan terjadinya acara kejar-kejaran. Akibatnya banyak sumpah serapah dari pengendara lain atas perbuatan mereka.

"Yeh, payah!!" Ledek Zeni saat motornya lebih dulu sampai di pekarangan rumah Jeccki.

Jeccki menatap malas Zeni, tidak bisa di bohongi kalau Zeni emang ahli dalam hal balapan. Itulah kelebihan gadis itu, bahkan Jessen pun pernah kalah balapan dengan Zeni.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang