CHAPTER 50

3.4K 345 38
                                    

Pernah menjadi Aamiinku yang paling serius, sebelum menjadi ikhlasku yang paling tulus.

_Syifa Arkila_

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Hari-hari berlalu, semuanya masih sama buat Zeni. Di pindahkan kelas bukanlah masalah yang begitu besar buat gadis itu, karena sekarang ia memiliki guru seperti Bu Cece. Tetapi terkadang ia sedih, ia tidak bisa lagi bercerita dengan Syifa. Jangankan bercerita, bertemu saja jarang. Zeni juga khawatir pada sahabatnya itu, ia sekilas pernah mendengar bahwa Syifa dan Ariel selalu bertengkar. Tetapi ia tidak pernah tahu apa masalah yang sedang mereka hadapi.

Sedangkan Alex, cowok jelangkung itu tidak tahu ke mana. Zeni terakhir mendengar kabarnya waktu cowok itu menaruh surat di mejanya. Sampai sekarang Zeni masih penasaran, siapa sebenarnya Alex? Cowok itu sangat aneh menurut Zeni.

Zeni, gadis itu permisi untuk ke toilet. Capek banget memang, harus ke lantai satu terlebih dahulu. Tak lupa juga, dua bodyguard yang selalu berada di belakangnya. Setelah selesai dari toilet, gadis itu rasanya ingin sekali ke taman belakang sekolah. Tanpa memperdulikan Tejo dan Ucup yang memanggil dirinya, Zeni segera berjalan ke tempat tujuannya.

Dari balik pohon yang rindang itu Zeni dapat melihat dua orang gadis yang sedang bertengkar. Itu adalah Syifa dan Rika, Zeni terus memperhatikan keduanya tanpa ingin menghampiri. Zeni juga dapat melihat kalau Rika mengeluarkan sebuah pisau yang tajam dari sakunya.

"Lo tau gue benci sama Lo Syifa!!" Ucap Rika dengan penuh kebencian.

"Terus, Lo pikir gue nggak benci gitu sama Lo? Setelah apa yang udah Lo perbuat selama ini, Lo pikir gue senang ngeliat Lo? Nggak! Gue jijik liat muka Lo!" Ucap Syifa yang tersulut emosi. Pasalnya Rika menarik paksa tangannya dari toilet tadi, dan cewek itu memaki-maki Syifa tanpa sebab.

Tampak Rika tersenyum smirk, ia mendekatkan pisau itu ke perut Syifa. "Lo harus mati!!!" Batin Rika yang ingin menusukkan pisau tersebut ke arah jantung Syifa.

Namun, itu semua gagal. Syifa yang sadar dengan segera mendorong bahu Rika hingga cewek itu terjatuh ke tanah. Rika mengepalkan kuat tangannya, ia meraih pisau yang terlempar tidak jauh darinya.

"BANGSAT LO!!! KALI INI GUE GAK AKAN MAIN-MAIN, LO HARUS MATI SAAT INI JUGA!!" Bentak Rika ingin menyerang Syifa, tetapi untungnya Syifa dapat menghindar. Dan itu membuat Rika semakin tersulut emosi.

Bugh

Reflek Syifa terduduk di tanah akibat kakinya di tendang oleh Rika, "Haha, Lo gak bisa ngelawan gue, Lo itu masih kalah jauh dari gue!!" Ucap Rika menarik tangan Syifa secara paksa agar gadis itu berdiri.

Plak
Plak

Dua tamparan mendarat di pipi mulus Syifa, ia merasa nyeri di wajahnya.

Plak

Bodoh jika Syifa diam saja, ia juga membalas tamparan Rika tak kalah kuat. Amarah Rika memuncak, ia menggenggam erat pisau itu, lalu akan menancapkannya ke dada Syifa, tetapi Syifa membalikkan serangan, sehingga bukan jantungnya yang kena melainkan tangan Rika yang saat ini mengeluarkan darah.

"Shhhh" Ringis Rika menatap tangannya yang sudah mengeluarkan banyak darah.

"Lo yang duluan menggunakan senjata tajam, jadi jangan salahkan gue jika Lo yang kena sendiri imbasnya!" Ucap Syifa yang ingin pergi. Saat ia membalikkan badannya satu tamparan keras mendarat di pipinya.

Plakkk

Syifa mengangkat kepalanya, saat itu juga air matanya luruh begitu saja. Apakah ia tidak salah lihat? Ariel? Apakah ini Ariel yang menamparnya?

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang