SELAMAT MEMBACA
^^
----"Ugghhh" Lenguhan seorang gadis yang baru saja kembali ke alam sadarnya.
Gadis itu adalah Zeni, ia mengerjabkan matanya menyesuaikan cahaya matahari yang masuk ke matanya dari celah-celah jendela kamarnya.
Beberapa menit kemudian gadis itu tersadar bahwa tangannya sekarang sangat berat, seperti ada yang menimpanya.
Ia melihat, ternyata ada Jeccki yang duduk di lantai, menyembunyikan wajahnya dan menjadikan tangan Zeni sebagai bantalan. Sepertinya cowok itu tertidur.
"Kenapa Jeccki bisa ada di sini?" Batin Zeni. Gadis itu mengingat-ingat kembali apa yang terjadi semalam.
"Kemarin gue kehujanan, terus ada Jeccki, gue peluk dia. Habis itu--" Zeni tersadar, ia melihat bajunya lain. Ini bukan baju yang ia pakai kemarin malam.
"Jecckiiiii, siapa yang gantiin baju gue?" Teriak Zeni segera duduk dan membuat Jeccki kaget bukan main.
Cowok itu mengusap dadanya, ia menyandarkan punggungnya di pinggiran kasur Zeni. "Lo bisa gak sih? gak usah teriak-teriak!" Ucap kesal Jeccki.
"Siapa yang gantiin baju gue? Bukan Lo kan?" Tanya Zeni tidak santai. Ia berharap sih begitu, kalau sampai Jeccki yang mengganti bajunya, sudah dapat di pastikan bahwa cowok itu habis pagi ini juga.
"Gue yang ganti, gue juga udah lihat semuanya!" Tutur Jeccki dengan senyum jahilnya. Cowok itu segera bangkit ingin melarikan diri agar tidak terkena amukan Zeni. Namun, dunia tidak berpihak padanya. Zeni lebih dulu menarik kerah baju cowok itu.
"Mau ke mana Lo? Mau kabur? Gak semudah itu"
"Setelah Lo lihat tubuh gue, jangan harap Lo bisa kabur ya" Ucap Zeni dengan tatapan horor.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Zeni memukuli badan Jeccki dengan keras. Sudah seperti orang kesurupan gadis itu.
"Zen, ampun. Sakit Zeniii" Teriak Jeccki berusaha kabur.
"Gak, gak bakalan gue ampunin cowok brengsek kayak Lo!!" Ucap Zeni.
"Zeniii sakitt, Lo tuh ya"
"Rasain Lo, cowok mesum"
"Lo gila ya"
"Lo yang gila, Lo apain aja gue?"
"Gak ada setan!"
"Ehh, non Zeni ada apa ini?" Tanya bi Ima asisten rumah tangga. Mendengar keributan dari lantai dua membuat bi Ima segera mencari tau apa yang terjadi.
Zeni berhenti memukuli Jeccki. "Ini bi, cowok mesum ini gantiin baju aku kemarin" Tutur Zeni.
Jeccki mengusapi punggungnya yang sangat sakit. Sepertinya ia salah telah mencari gara-gara dengan Zeni cewek tomboy yang lain dari yang lain itu.
"Bukan den Jeccki non, tapi bibi yang gantiin" Ucap bi Ima dengan cengengesan. Lucu sekali kedua sahabat ini pikirnya.
"Bibi beneran?" Tanya Zeni memastikan.
"Iya non beneran, den Jeccki cuman nganterin non kemarin" Jelas bi Ima.
"Noh dengerin, Lo udah fitnah gue!" Ketus Jeccki lalu segera keluar dari kamar Zeni.
Zeni berlari mengejar Jeccki, ia merasa bersalah pada cowok itu. "Jeccki tunggu, ngambekan Lo kek cewek" Ucap Zeni yang berhasil menarik tangan cowok itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZENIKA [SELESAI]
HumorCita-cita gue cuman satu, Yaitu berteman dengan hantu. _-- Bukan cerita tentang hantu, tetapi cerita tentang cewek tomboy yang menggemari dan mengidolakan hantu. Zenika Aurora, Cewek tomboy yang lain dari yang lain. Hidupnya sangat tertutup, selalu...