CHAPTER 18

3K 348 7
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Ciittttttttttt.

Gevin, Arsen, dan Ariel, menelan salivanya susah payah. Padahal Jeccki hampir saja melewati garis finis, tetapi Zeni dapat mendahuluinya.

Ya, Zenika Aurora yang Sampai di garis finis duluan. Itu artinya gadis itu yang memenangkan balapan.

"YEY GUE MENANG!!" Teriak gadis itu melompat-lompat setelah turun dari motornya.

Betapa bahagianya Zeni, akhirnya ia akan segera mencari yang selama ini ingin ia temukan. Apalagi kalau bukan hantu.

Jeccki menatap malas pada Zeni, begitupun dengan yang lain. Percayalah, ke empat cowok itu sudah berkeringat dingin saat ini.

"Gimana ini? Habis lah kita" Ucap Ariel lesu.

"Ya mau gimana lagi!" Lirih Jeccki.

"Tau gini nyesel gue pura-pura miskin!" Celutuk Gevin.

"Gue gak bisa bayangin gimana ntar malam" Ucap Arsen.

"Oke guys, gue pulang duluan. Gue yang menang jadi kalian harus siap ntar malam. Gak ada alasan, kalau kalian gak mau siap-siap aja gue teror Lo semua sampai mampus!!" Celutuk Zeni panjang lebar, setelahnya gadis itu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Anggota RESPECT yang masih berada di arena balap itu menatap kepergian Zeni dengan nanar. Kecuali Jessen, cowok itu hanya diam saja.

"Parah banget tuh orang!" Ucap Arsen.

"Pulang!" Perintah Jessen yang langsung di turuti ke empat cowok itu.

**

"Hay, Lo Anessa kan? Temannya Zeni?" Tanya Rika yang saat ini berada di Caffe.

"Eh iya, Lo siapa?" Tanya Anes balik.

"Kenalin, gue Merika anak baru di kelas Zeni. Panggil aja Rika" Ucap Rika menyodorkan tangannya.

Anes meraih tangan gadis itu. "Anessa, panggil Anes aja" Balas Anes.

"Boleh gue duduk?" Tanya Rika kepada Anes.

"Duduk aja" Jawab Anes dengan senyum manis di wajahnya.

Rika duduk di kursi berhadapan dengan Anes. "Lo sendirian aja?" Tanya Rika yang sedari tadi sudah memperhatikan Anes.

"Iya nih, gue emang udah biasa ke Caffe ini sendirian" Lirih Anes.

Rika hanya mengangguk. "Eh btw gue boleh gak jadi teman Lo?" Ucap Rika sambil menyeruput es tea yang ia pesan tadi.

"Boleh dong, berteman itukan indah" Ucap Anes dengan senyumannya.

"Terimakasih, Lo baik deh" Ucap Rika.

Tanpa Anes sadari saat ini Rika tersenyum miring, mungkin ini adalah cara agar ia lebih mudah melancarkan misinya. Apapun akan gadis itu lakukan agar bisa membalaskan dendam masa lalunya.

"Lo lihat aja Zeni, gue bakalan hancurin hidup Lo. Gak akan gue biarin Lo hidup bahagia. Gue bakal rebut semua milik Lo!!" Batin Rika dengan senyum miringnya.

**

Malam pun tiba, jam menunjukkan pukul 20.28 WIB. Kini Zeni sudah berada di pinggir jalan mengunggu teman-temannya. Zeni mendengus kesal, sudah 15 menit gadis itu duduk di atas motor sendirian. Namun, yang di tunggu-tunggu belum juga menampakkan batang hidungnya.

Brumm...brummm

Suara deruman motor terdengar, sudah dapat di pastikan bahwa itu Jeccki dan yang lainnya.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang