CHAPTER 22

2.9K 314 4
                                        

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Jam masih menunjukkan pukul 07.35 WIB. Zeni sudah sampai di sekolah, sekarang gadis itu tengah duduk di atas motor yang sudah ia taruh di parkiran.

Sedari tadi cewek itu hanya diam menatap lurus ke depan. Tidak berniat masuk ke kelas ataupun beranjak dari tempatnya. Lagian bel juga belum berbunyi.

Brummm.

Brummm.

Brummm.

Terdengar suara motor yang memasuki area sekolah, siapa lagi kalau bukan anggota inti RESPECT. Kelima cowok itu memarkirkan motor masing-masing dengan Gevin yang selalu tebar pesona. Banyak para siswi yang memekik kegirangan melihat wajah tampan anggota RESPECT itu.

"Wahh, tepuk satu jari buat Zeni yang tidak terlambat hari ini!" Pekik Gevin dengan menepuk-nepukan kedua jari telunjuknya.

Namun, Zeni sama sekali tidak menanggapi. Gadis itu masih tetap setia dengan posisi awalnya. Dan itu berhasil membuat teman-teman gadis itu merasa heran. Tidak biasanya Zeni seperti ini.

"Lo kenapa Zen?" Tanya Jeccki.

"Diem aja Lo, lagi puasa ngomong?" Ucap Ariel melarat.

"Mana ada puasa ngomong bambank!" Celutuk Arsen.

"Tau tuh gila teman Lo bos" Ucap Gevin yang langsung mendapat tatapan maut dari Jessen.

Melihat wajah datar dengan tatapan Jessen mampu membuat Gevin kicep. Cowok itu menyengir kuda. "Ampun bos" Ucapnya dengan ke dua telapak tangan yang menyatu di depan dada.

"Hajar aja bos, gue dukung 5 ribu persen" Kompor Ariel.

"Diem Lo!" Ucap Gevin menatap tajam Ariel. Namun cowok itu tertawa puas melihat wajah menderita Gevin.

"Berisik!" Ketus Jessen.

Tringggggg.

Bel masuk sekolah telah berbunyi, seluruh siswa-siswi segera memasuki kelas masing-masing. Begitupun dengan anggota RESPECT.

Zeni turun dari motor dan ingin berjalan, saat itu terlintas sebuah mobil di depannya. Untung saja cewek itu cepat menghentikan langkahnya, kalau tidak bisa-bisa ia akan tertabrak.

Pengendara mobil itu keluar dan langsung berjalan menuju kelas.

"Kenapa Anes bisa bareng Rika?" Gumam kecil Zeni saat Anes dan Rika keluar dari mobil yang hampir menabraknya tadi.

Tanpa mau pikir panjang, Zeni segera melanjutkan jalannya dan memasuki kelas.

**

"Lo kenapa sih? Lo ada masalah?" Tanya Jeccki yang berhenti di taman belakang sekolah bersama Zeni.

"Lepasin tangan gue!" Sentak Zeni menghempaskan tangannya sehingga terlepas dari genggaman Jeccki.

"Lo kalau gak mau ngerjakan ulangan ya gak usah buat onar. Itu mengganggu yang lain tau gak!" Ucap Jeccki dengan nada sedikit tinggi.

Kelas XI IPS-1 sedang melakukan ulangan sejarah peminatan, semua berusaha mengerjakan ulangan dadakan tersebut. Namun, tidak dengan Zeni yang selalu membuat onar di kelas. Saat semua sedang fokus, gadis itu malah memukul meja sehingga terbelah dua.

Tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba saja Zeni berulah. Semua kaget dengan apa yang di lakukan gadis itu.

Jeccki segera menarik Zeni keluar kelas, karena ia tau gadis itu pasti akan membuat masalah lagi. Aneh memang si Zeni ini.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang