CHAPTER 34

2.6K 303 9
                                    

SELAMAT MEMBACA
^^
----

Minggu pagi ini seharusnya anggota RESPECT bergotong royong membersihkan basecam. Namun, karena Zeni masih belum ada kabar, jadi mereka bersama-sama mencari gadis itu. Semua khawatir, ini kali pertama Zeni menghilang selama ini. Biasanya juga kalau pergi tidak akan lama.

"Kita berpencar!" Ucap Jessen berdiri di depan anggotanya yang berbaris rapi menghadap dirinya.

Semua di bagi menjadi 4 kelompok, kelompok 1 arah Barat, kelompok 2 arah Timur, kelompok 3 arah Selatan, dan kelompok 4 arah Utara.

Brummmmm
Brummmmm

Sekitar 200 orang anggota RESPECT yang melajukan motor mereka masing-masing, menjalankan motor dengan beriringan sesuai kelompok dan menuju arah yang sudah di tentukan.

Ramainya mereka dapat memadati jalanan, apalagi ini hari Minggu. Banyak orang-orang yang jalan-jalan dan reflesing menghilangkan segala kepenatan untuk menyambut hari berikutnya.

"Zeni itu punya ilmu apa sih?" Tanya Gevin yang tampak lelah.

Teman-temannya mengerutkan kening mereka tanda tak mengerti ucapan cowok itu.

"Bisa-bisanya dia hilang dan sampai sekarang kita belum ada yang berhasil menemukan. Padahal udah banyak anggota RESPECT yang berpencar," Jelas Gevin yang mendapat anggukan dari yang lain. Mereka berhenti di pinggir jalan hanya untuk beristirahat sebentar. Sudah lama mereka berkeliling mencari Zeni di setiap tempat. Namun hasilnya nihil, cewek itu seperti hilang di telan bumi.

Ciitttt....

Seseorang mengerem motornya tepat di depan Jessen dan yang lain. Mereka menatap orang itu, perlahan namun pasti cowok itu membuka helmnya.

"Alex!" Ucap Jeccki.

Alex turun dari motornya dan menatap anggota RESPECT dengan tatapan yang sulit di artikan. "Kalian yang udah buat Zeni menghilang!" Celutuk cowok itu dengan satu tangan yang berada di kantong celananya.

"Apa-apaan Lo? Datang-datang nuduh orang sembarangan!" Balas Gevin yang tidak terima atas ucapan Alex barusan.

"Terus apa? Gak nyangka gue, kalian bisa ngebentak teman kalian sendiri di depan umum, dan itu alasan Zeni menghilang kan?" Ucap Alex dengan tatapan datar kepada anggota RESPECT. "Kalian nggak usah cari Zeni, dia juga nggak mau ketemu kalian!"

Perkataan Alex mampu membuat Jeccki menatapnya intens. "Kasih tau gue di mana Zeni?" Tanya Jeccki dengan tatapan tajam tertuju pada Alex.

"Gue nggak akan kasih tau, kalian hanya bisa buat dia kecewa!"

Jeccki memegang kerah baju cowok itu, tatapannya menajam. "Kasih tau gue sekarang!!!" Bentak Jeccki dengan amarah yang memuncak. Namun, Alex hanya menatapnya datar.

"Seharusnya Lo sadar diri, Lo sendiri yang buat Zeni menghilang. Dan satu lagi, Lo nggak pantes buat Zeni!" Ucap Alex yang seolah-olah menantang Jeccki. Ia tidak peduli walau kerah bajunya berada dalam genggaman Jeccki.

"Kasih tau atau gue_---"

"Jecc, udah," Lerai Arsen saat Jeccki ingin melayangkan Bogeman ke wajah Alex. "Percaya sama gue, dia nggak tau di mana Zeni!!" Lanjut cowok itu yang berhasil melepaskan ngenggaman Jeccki di baju Alex.

"Cabut!!" Perintah Jessen. Semuanya melajukan motor mereka masing-masing.

Arsen itu benar, apa yang di duga dan di katakannya selalu benar. Tapi sayangnya selalu di gosting, Wkwkwk.

"Lo di mana sih Zen? Capek gue nyarik Lo!" Celutuk Alex sambil menatap kepergian anggota RESPECT.

Cowok itu memang mencari Zeni, dan yah, hasilnya juga sama. Tidak ada yang bisa menemukan cewek yang bernama lengkap Zenika Aurora. Entahlah, entah ke mana perginya cewek itu.

ZENIKA [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang