RENJANA BY SISKAKRML
Instagram : @siska_krml dan @hf.creations
****
Putaran roda telah berhenti sejak satu menit yang lalu, meski demikian tak ada yang berniat turun dari mobil. Aku yang sejak tadi masih sibuk menyeka air mata, mencoba menatap pria disampingku yang kini menatap keluar jendela, mengarah pada lampu-lampu penduduk desa bak lautan kunang-kunang.
"Malvin," panggilku pelan, nyaris seperti helaan.
Pria yang kupanggil namanya menoleh, menatapku tanpa seucap kata yang dikeluarkan. Tanpa aba-aba dia menarikku ke dalam pelukannya, mengelus lembut rambutku juga mendekap hangat tubuhku. Anehnya, air mataku jatuh semakin deras.
"Lo cuma boleh lepasin pelukan ini kalau air mata lo udah berhenti jatuh."
Jauh sebelum hari ini sejujurnya memang disamping Malvin adalah warna baru yang kunikmati keindahannya, meski begitu aku tidak berharap ada rasa yang jauh lebih besar dibanding perasaanku pada Jio. Namun, manusia tidak punya kuasa untuk menahan tumbuhnya sebuah rasa.
Lima belas menit berlalu, aku melepaskan pelukan. Malvin memberikan selembar tisu yang kemudian kugunakan untuk menyeka sisa air mata.
"Lo pasti mau bilang kalau seharusnya gue dengerin lo dari awal. Iya, kan, Vin?"
Malvin tersenyum tipis. "Kalau urusan rasa, manusia lebih keras kepala."
Aku membuka pintu mobil, meninggalkan pria itu sendirian. Kakiku melangkah menapaki anak tangga, temaram lampu menjadi cahaya satu-satunya yang akan menuntunku sampai pada puncak Renjana.
"Kalau seandainya ada bintang jatuh, lo mau minta apa, Ta?" tanya pria dibelakangku.
Pertanyaannya membuatku berhenti melangkah, kini menoleh menatap Malvin yang berjarak tiga anak tangga dibawahku. Melihatku hanya diam menatapnya, dia juga ikut berhenti.
"Gue mau Jio disini."
Kalimatku membuat Malvin membuang pandangan, bahkan kini meneruskan langkahnya mendahuluiku.
"Vin!" panggilku mengingatkannya bahwa ada percakapan yang ia tinggalkan.
"Gue harap nggak ada bintang jatuh malam ini," ucapnya tanpa menghentikan langkah.
Akhirnya percakapan itu dianggap selesai, langkahku menyusulnya hingga puncak renjana yang sepi. Aku duduk bersisian dengan Malvin.
"Lo pasti heran ada orang sebego gue."
"Iya," jawab Malvin cepat.
"Ada hal yang belum gue ceritain sama lo."
Malvin tak menjawab. Aku juga memberi jeda, Malvin akan jadi orang ke dua yang mengetahui tentang ini, tentangku dan Jio. Malvin pasti terkejut, atau lebih parahnya lagi dia akan menjauhiku karena aku terlalu menjijikan untuk ada di sampingnya.
"Gue udah rusak," ucapku lirih.
Seperti yang kuduga, Malvin terlihat terkejut ketika kalimatku selesai. Dia menatapku seolah dalam tatapan itu dia meminta untuk penjelasan lebih.
"Gue ngelakuin kesalahan sama Jio. Itu alasan kenapa gue gak mau kehilangan dia."
"Maksud lo—"
"Gue gak perlu cerita lebih detail, kan?" tanyaku memotong.
Malvin mengubah posisinya, ia memutar tubuhnya empat puluh lima derajat, kini tepat menghadapku.
"Ta, menurut lo karena alasan itu lo mau diinjak-injak kaya gini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/285109555-288-k584008.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
RomanceGrita Anatasya, gadis malang yang terusir dari rumahnya dan berkelana sampai ia menemukan Bandung dan pria asing yang akhirnya mejadi cerita terhitung Tahun. Bahagia, luka, makna setia, dan bagaimana mereka saling merumahkan adalah renjana yang semp...