RENJANA BY SISKAKRML
Instagram : @siska_krml dan @hf.creations
****
Mungkin inilah alasan mengapa kita tidak pernah boleh menghadirkan tokoh baru dalam cerita yang sudah lengkap, pada cerita yang tidak pernah mengenal kata 'Dia'. Meskipun jatuh cinta bukanlah sebuah kesalahan, tetapi memperjuangkan juga belum tentu menjadi keputusan terbaik. Ada beberapa masa yang memaksa kita untuk lebih baik jatuh cinta dengan cara yang paling sunyi, dengan cara memendam.
"Selama kamu di Bandung, kita semua khawatir. Itu alasan Mama dan Papa selalu cari celah untuk menyuruh orang mengawasi kamu. Kebetulan malam itu, Alvin bilang dia ketemu kamu dan dia juga berjanji untuk terus mengawasi kamu tanpa kamu curigai karena kamu tidak ingat siapa Malvin sebenarnya."
"Selama ini Malvin bilang apa sama Mama dan Papa?"
Mama tersenyum tipis. "Dia selalu bilang kamu baik..."
Tidak, aku justru menyakiti dia atas banyak hal yang menyangkut perasaannya.
"Kamu selalu nolong dia..."
Tidak. Dia yang menolongku, menghibur, mengenalkan pada Renjana yang pada akhirnnya tempat itu kutinggalkan juga sebagaimana aku meninggalkan Malvin.
"Kamu selalu ada buat dia..."
Tidak. Aku bahkan pura-pura tuli ketika Arin mengabarkan bahwa Malvin kritis.
"Dan dia bilang, kamu udah Bersama lelaki yang tepat, yang bisa sayang dan menjaga kamu lebih dari dia."
Pembohong! Malvin mengatakan semua yang berbalikan dengan kenyataan, dia membiarkan aku pergi dengan mudah seolah membuka pintu selebar-lebarnya untuk seorang tamu yang tak lagi berminat untuk singgah.
"Kalau dirasa sudah selesai, kamu gak perlu merasa punya keharusan membalas perasaan dia, karena menolak lebih baik dibanding menerima tetapi terpaksa."
Mama benar, seharusnya memang bukan tugasku untuk membalas perasaannya, meski pada kenyataannya aku pernah ada pada satu rasa yang sama.
"Biar mama yang simpan suratnya," ucap mama seraya meminta surat yang kugenggam.
Dengan sedikit ragu, aku memberikan surat itu, membiarkan mama yang menyimpan hingga aku lupa pernah menerima surat itu.
"Kamu yakin nggak sama pilihanmu?" Tanya Mama memastikan
"Maksud Mama, Jio?"
Mama mengangguk.
"Yakin, Ma."
"Kalua gitu, lupain jejak kamu di Bandung dan ajak Jio mengenal Yogyakarta," ucap mama sebagai pengakhir percakapan, ia berjalan meninggalkanku sendiri di kamar.
Lembaran yang terlalu banyak kesalahan memang sebaiknya diganti atau bahkan dibuang, bukan semata-mata melupa saja, namun juga memperbaiki lahirnya sebuah buku yang diharapkan sempurna.
Terima kasih, Bandung.
***
Pagi-pagi sekali, ponselku berdering,panggilan masuk dari Jio. Jemariku meraba tempat tidur mencari asal suara benda pipih itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
RENJANA
Roman d'amourGrita Anatasya, gadis malang yang terusir dari rumahnya dan berkelana sampai ia menemukan Bandung dan pria asing yang akhirnya mejadi cerita terhitung Tahun. Bahagia, luka, makna setia, dan bagaimana mereka saling merumahkan adalah renjana yang semp...