D. Lanjuttt

15 1 0
                                    


Setelah mendapat tempat duduk yang sesuai dan sangat tepat. Kami memulai pelajaran seperti biasa ya kami mendengarkan guru mengerjakan tugas yang diberikan guru dan berdiskusi jika memang disuruh oleh sang guru.

Dan di hari itu kami ada pelajaran agama tentunya pelajaran agama yaitu agama Islam. Di kelas kami hanya ada 5 yang beragama Kristen yaitu aku, Allero, Alland, Devano, dan Vander.

Setelah bel pergantian pelajaran berbunyi kami memutuskan untuk keluar karena kami ada pelajaran agama Kristen sendiri di ruang yang berbeda dan jaraknya cukup jauh sih kayaknya dari Barat ke Timur ya itulah pokoknya dari pucuk-pucuk.

Pasti kalian bingung kenapa aku cewek sendiri kan di situ aku juga bingung dan aku juga males. Di kelas 8 semua yang non muslim ada di satu kelas yaitu di kelas C aku ingat banget saat itu ada agama Hindu nya 2 terus yang agama Kristen ceweknya ada 3 aku dan 2 temanku dan 5 cowok kalau enggak salah, dia tuh Allero, Alland, Devano, Vander dan 1 teman lainnya, enggak perlu aku sebutin namanya kali ya.

Nah terus waktu semuanya diacak pas kenaikan kelas 9 ternyata temen ku yang agama Hindu dan agama Kristen mereka satu kelas bareng di kelas G kalau enggak salah, jadi disitu aku gemesh banget ih kenapa aku sendirian di situ dan aku nggak punya temen cewek kalau keluar untuk agama sendiri.

Iya you know lah cewek pasti harus ada temennya cewek supaya bisa ngegibah bareng ya kan tapi ternyata Tuhan tidak mengijinkan aku terus bergibah dengan mereka. Oke fine.

Mau tidak mau ya aku keluar bersama mereka untuk mengikuti pelajaran agama.

Fyi, AADV adalah most wanted di sekolah, tenang ternyata most wanted yang biasa ada di wattpad juga beneran ada kok di real life.

Aku pernah tuh diteror sama adik kelas katanya dia minta nomornya sih Devano si buaya, you know lah, terus ya aku sebagai teman yang baik ya ya langsung kasih aja tanpa ngomong ke si Devano. Ternyata mungkin dua minggu kemudian aku dengar si Devano pacaran salah si adik kelas yang aku kasih nomornya. Gila sih bener-bener buaya tingkat kakap. Buaya tingkat kakap gimana sih?

"Ray, kamu kasih nomorku ke adek kelas yo?" Tanya Devano satu hari setelah aku kasih nomornya.

"Kenapa? Langsung di chat kamu?"

"Yoi, pengen tak pacarin. Tapi nanti lah, aku putusin si bebeb dulu." Ujarnya dengan enteng.

"Ginding lu Dev"

"Bomat"

Setelah insiden itu Devano mungkin 1 bulanan deh sama si adek kelas terus lagi-lagi aku diteror sama sama adek kelas lagi dia minta nomornya Alland.

Karena aku tahu Alan orangnya marahan jadi aku enggak berani kasih nomornya langsung, aku izin dulu waktu itu.

"Lan, ada si dedek minta nomor mu. Gimana?" Tanyaku sambil bersembunyi dibalik badannya karena kebetulan dia ada di depanku dan ada guru yang mengajar saat itu.

"Gausah"

"Ih nanti aku dikira pelit"

"Yowis kasih. Tapi langsung tak blok nanti"

"Serah lu a serah. Yang ganteng mah beda" Aku menyindirnya.

"Ya jelas beda lah, aku laki dan anda perempuan Raya"

"ALLAND DAN RAYA, MAU JADI TUKANG GIBAH?" Mamam kena semprot guru.

"Hihi engga pak, Alland nih mau katanya"

Skip skip

Back to the first topic.
Seperti biasa aku jalan sama mereka aku jalan di depan mereka karena ya aku berjalan sama si most wanted most wanted itu bisa-bisa aku diteror. Tapi tetep aja sih mereka terus gangguin aku kadang menarik narik baju, narik tas, kadang narik kuncit rambut.

Mengelus dada terus.

"CK. Bambank jangan tarik tarik! Baju ku molor tanggung jawab kamu diomeli mamaku" aku berhenti dan menghadap mereka dengan tatapan bersungut.

"Nanti aku beliin baru" Ujar Allero.

"Tenang Ray, mamamu pasti gaakan marah kalau sama babang Devano"

"MOK. DIEM. JALAN DULUAN SANA" Aku menyuruh mereka berjalan di depanku agar tidak mengganggu.

"Malez dih." Alland menaruh tangannya diatas kepalaku, seperti bersantai di pantai.

"Lan. Lepas gak!"

"Pendek dasar."

"Heh dulu juga tinggian aku, sekarang sok sombong banget sih. Anaknya bapak Sutiman" Ejekku yang merupakan kebenaran.

Aku melepaskan tangannya dan segera berlari menuju kelas agama, aku yakin disitu pasti udah ada gurunya jadi aku bisa aman.

"Awas lu Ray"

"Loh Raya kenapa lari-lari?" Tanya Bu Agama.

"Itu Bu, tadi ada banteng lepas dari kandangnya jadi saya takut terus lari aja kesini." Jawabku dengan ngos-ngosan.

"Selamat pagi Bu" Salam AADV bersamaan.

"Pagi, silahkan duduk"

Aku menatap Alland dengan tatapan garang dan dibalasnya dengan tak kalah garangnya.

Huh.

Pokoknya nanti pulang lari duluan Ray.

"Terima kasih Bu" Ucapku tergopoh-gopoh lalu segera melangkahkan kaki keluar.

Belum sampai pintu, tas yang kugending ditarik dan otomatis terjungkal.

"ADOH"

"Raya gapapa?" Tanya si Ibuk yang masih ada di dalam kelas.

Parah nih bocah, bikin malu aja.

"Gapapa bu tadi Raya kesrimpet roknya jadi jatuh. Ini udah saya tolongin Bu" Devano menolongku yang jatuh dengan tidak estetik.

"Ati ati Raya, ceroboh banget"

"Hehehe iya Bu. Saya pamit ya Bu"

Aku segera berjalan keluar, kakiku lumayan sakit gegara bocah bocah ngapak ini.

"TANGGUNG JAWAB SINI. Kamu kan yang narik tasku" Tuduh yang kutujukan kepada Alland.

"Wah suudjon" Alland menolak tuduhan.

"Vander" Ujar Allero.

"Aku percaya kamu ga boong Le. VANDER CEPET JONGKOK" Kayanya kesabaranku udah diujung tanduk.

"Ga"

"Cepet! Tanggung jawab"

"Dih tanggung jawab apa, emang gue hamilin lu" Ucap Vander.

Plak

Yes Vander dapet geplakan dari Allero.

"Mampus"

"Jongkok sana lu, tanggung jawab noh" kompor kompor panas dari Devano.

"Iye iye"

Setelah Vander jongkok, tak ingin melewatkan kesempatan. Aku melompat di pundaknya.

"Gendong sampe rumah. Titik. "

"Enak aja! Punya kaki buat apa"

"Kan masih sakit gegara anda tuan"

Vander tidak ingin sendiri. Tangannya segera mengait Alland dan Devano yang ada di sebelahnya.

"Kalian anterin Raya juga. Kalian juga tanggung jawab dong. Katanya kalau temen tuh tanggung jawabnya ditanggung bareng bareng" Ucap Vander.

"Somplak lu Nder"

Kalian punya temen kek mereka? Gimana rasanya? Mantap kan.

Kesabaran dikuras, hati dikuatkan.

VOTE AND COMMENT OKEY

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang