V. Putus Tobat

0 1 0
                                    

Trawas menjadi tujuan kami. Lumayan menghirup udara segar ditengah keramaian. Walaupun pake masker sih.

Saat ini kita sudah sampai di suatu jalan yang ramai menjual. Ada bakso, sate, ronde, dan lainnya.

Tak ingin berlama lama di dalam mobil, kita turun menghampiri abang abang bakso dulu.

"Bakso bang"

"Iya neng"

"Siapa bakso?" Tanyaku kepada mereka.
Dan mereka serempak angkat tangan.

"Campur?" Mereka mengangguk.

"Bakso campurnya 4 terus bakso saya gamau tahu putih ya bang terus mi nya ditambah" ucapku kepada si Abang.

"Siap neng. Duduk dulu situ"

"Ray mau sate?" Tanya Alland yang sedang berada di depan abang sate.

"Mau tapi jangan pake bumbu"

"Ronde siapa yang mau?!" Kini giliran Allero yang bertanya sambil rada ngegas.

Kita semua lagi lagi mengangkat tangan dan aku menghampirinya untuk memberikan detail rondeku.

"Le aku rondenya mutiara aja ya"

"Okey. Duduk sana"

Bukannya aku cerewet guys. Cuma aku emang susah buat makan dan pilih pilih banget. Bukan pilih yang aneh tapi malah sederhana. Aku suka nasi goreng, mie goreng, ayam goreng dan goreng goreng lainnya. Aku suka bakso, sop wortel sosis makaroni. Sayur pun aku hanya suka wortel dan bayam itupun karena bujukan Oma ku dulu.

Katanya "Makan bayam aja biar kuat kayak Popeye"

Begitulah kata Oma yang susah payah membujuk untuk makan sayur. Jadi kangen Oma.

Bakso, sate, ronde, sudah ada di hadapan kami yang sedang berlesehan diatas rumput tajam tajam yang cukup menusuk pantat. Namun bagaimana lagi, dengan gini lah bisa merasakan 'feel nature'

"Mari kita makan" Devano mengambil semangkuk bakso.

"Berdoa dulu weh. Ketauan you kelaparan kan"

"Maklum sebulan puasa"

"Your entut"

"Vander berdoa" tunjukku.

"SIAP"

"Amin" "Yey selamat makan"

Makanan pertama yang kami makan adalah bakso. Sangat menggoda terutama bakso besar dengan telur puyuh di dalamnya. Huaaa enak banget.

"Kalian kenapa sih tiba tiba ngajak reuni dadakan?" Kataku sambil memasukkan bakso endog.

"Tauk nih bambank" balas Allero dan menujuk Devano

"Kangen" ucapnya

"Apaan sih lu tumben mellow banget" Alland mendorong Devano.

"Sok sok an kangen padahal masih aktif membuaya" ejek Vander.

"Dih emang lu ga kangen gue!!" Balas Devano

"Enggak" ucap kami bersamaan.

"Jahatt"

"Dih ngambekan lu kek bocah"

"Gini loh gaes. Walaupun kita ga deket, tapi kan kita udah bertahun tahun bersama dari TK sampe SMP terus tiba tiba kepisah semua pas SMA. Gimana ga rindu cobak!!!! Aku gamau tanggung rindu sendiri karena gw bukan Dilan yang nanggung bebannya Milea" ucap Devano rada serius daripada biasanya.

"Bener banget. Setuju kali ini sama Dev" tambahku.

"Emang lu bukan Dilan bambank. Orang lu suka ghosting" celetuk Vander.

"Nanti kita meet sesering mungkin" sambung Alland diikuti anggukan Allero.

"Kangen masa masa SMP deh, SMA ku tidak menyenangkan kayak SMP" Aku menambahi.

"Karena gaada kita kita ya kan" Pd Devano sambil menaik turunkan alisnya.

"Itu salah satunya. Apalagi angkatan korona yawlah. Sedih banget. Sad people"

"Heh Dev, kamu masih sama si Bebi? Aku liat di story mu terakhir fotonya si Bebi tapi akhir akhir ini ga pernah up" tanyaku.

"Putus"
"Aku mau tobat deh"

Beneran tobat nih si buaya kelas mujaer!

See you next part.

Vomment ditunggu!

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang