i. Bocah

0 2 0
                                    

"Koko ganteng ci?" Lahh.

"Ganteng, makanya Cici suka"

"Flora juga suka Koko. Baik banget, suka ajak Flora jalan jalan, suka hibur Flora juga. Nanti kalau Flora udah gede, mau yang kayak Koko juga." Ia menceritakan kepadaku.

Bocil aja sukanya Koko Koko yang modelannya kek crush, apalagi gw hey!

Semaput terkapar lapar syudah.

Ekhem.

"Iya nanti Flora kalo gede cari yang kayak Koko ya, yang bisa sayang sama Flora dan yang penting bisa menghormati perempuan"
Balasku.

Mungkin usia Flora diatas Varo, terlihat dari ucapannya sih.

"Flora sekarang kelas berapa?" Tak mau salah sangka, aku memilih bertanya.

"TK b" ucapnya sambil memasukkan biskuit Roma kelapa.

Eh endorss dikit deh.

"Pinter banget sih"

"Cicicicicici" panggil seorang laki laki yang jalan kearahku dengan tertatih. Dengan pipi yang gembul, baju jumpsuit lucu. Aaaaa gatahan aku nih.

Hap. Aku menangkapnya saat dia hampir terjatuh.

Berabe kalo jatuh nih.

"Aduh ini siapa sih lucu banget" Aku menguyel uyel pipinya.

"Cicicicicici" Dia memegang pipiku.

"Klein ayo makan dong" Mamanya yang dibelakang bersungut sungut sambil mengejar Klein. Ya namanya Klein.

"Mamamaama" Oceh Klein.

"Klein makan tuh" tambah Flora.

"Blurhhhhh" Klein menyemprotkan bubur itu.

Muka mamanya pun sudah kusut, ya itulah yang berat menjadi seorang ibu.

"Tante, Klein biar saya suapin ya? Tante makan aja dulu tadi belom makan kan?" Ucapku sopan.

"Gapapa Ray?"

"Gapapa Tante, tadi Raya udah makan kok" Jawabku.

Mama Klein memberikan mangkuk berisi bubur itu dan sekarang aku yang mengambil alih.

"Klein makan yang bener ya, abis ini main sama Cici mau?" Seolah tau apa yang aku katakan dia mengangguk.

Dan aku menyiapkan sesendok bubur dan langsung dimakan. Lah. Gampang gini kok tadi sudah bener. Nagajk gelud nih anak.

2 sendok. 3 sendok. Sampai 10 sendok masuk sudah. Dan bubur habis.

"Yey abissss" Aku bersorak dan diikuti teriakan Klein.

"Habis Ray?" Tanya mama Crush yang datang di daerah sofa.

"Habis Tan"

"Tumben si Klein lancar jaya gitu makannya" heran Tante.

"Karena ada Cici ik" jawab Flora.

"Ciciciciicic" Oceh Klein lagi.

"Apa ganteng" Klein hanya tertawa membalasku.

"Heran Tante liat anak anak nempel sama kamu Ray, padahal baru kenal" herannya lagi kali ini ditujukan kepadaku.

Aku tersenyum karena tidak tahu mau membalas apa.

"Cicicicici" Klein berdiri dan menggandengku.

Dan terpaksa aku mengikutinya namun sebelumnya aku tersenyum dulu kepada mama Crush. Tidak mau dibilang tidak sopan.

Florapun mengikuti Klein.

"Mau kemana Klein?" Dia terus menggeretku.

Semua orang yang disana pun melihatku terheran. Crush juga malah enak enakan makan es campur. Parah.

"Mannnnn" HAH?

Aku tidak tahu apa yang dia bicarakan. Jujur saja. Meskipun aku suka anak kecil tapi tetap aku kadang masih suka bingung bahasa bayi.

Aku mengikuti gandengannya Klein saja.

Dan tujuannya ternyata adalah taman.

Bilang dong Klein.

"Kann" Ia menujuk kolam yang penuh dengan ikan koi warna warni.

"Klein suka ikan?" Dia mengangguk.

"Flora suka ikan?" Flora menggeleng.

"Loh kenapa?" Tanyaku.

"Karena ikan punya banyak teman dan Flora tidak punya"

Aku tidak akan menanyakan kenapa lagi karena tau itu akan membuatnya sedih.

"Yaudah, sekarang Cici jadi temen Flora yah? Boleh ngga?" Aku memandanginya.

"Boleh dong"

Saat berbicara dengan flora, tak disadari Klein mengobok obok kolam itu dan untungnya hanya tangan saja.

"Klein. Jijik. No no no" aku menggerakkan telunjukku.

"No no?" Ia menirukan.

"Ayo cuci tangannya dulu" Aku menggendong Klein dan menggandeng Flora ke kamar mandi.

Setelah cuci tangan aku membawa Klein dan menggandeng Flora masuk kedalam ruangan lagi. Takut dicariin nanti dikira aku nyulik mereka.

"RAYA!!!"

Iya tau, namaku bagus kok! Gausah dipanggil panggil!

Bintangnya tuh dipencet! Gampang kok!

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang