t. Come Back

0 1 0
                                    

Sudah 2 hari Rea tinggal bersamaku, tidur bersamaku dan makan bersamaku.

Setidaknya aku menjadi ada teman untuk di apartemen ini.

Dan hari ini aku akan mengajak Rea untuk ke rumah sakit. Lagi lagi tujuanku hanya rumah sakit. Tidak bosan karena ini kewajibanku.

"Rea, sudah siap?"

"Udah Miss bentar bentar" Aku terkekeh dan menghampirinya.

"Sini Miss yang bantu tata ya" Ternyata yang sedang dilakukannya adalah menata tas dengan barang barangnya.

"Yey selesai, yuk. Pakai sepatunya"
Ajakku

"Talinya diiket dulu Rea" Dia hanya menunduk dan mungkin akan menangis.

"Hikss Rea gabisa iket tali sepatu sendiri"

Aduh aku juga kenapa lupa sih, mana bisa anak kecil sendiri.

"Eh eh jangan nangis dong. Sini Miss yang bantu Rea ya? Atau Miss ajarin Rea ya biar bisa iket sendiri"

Dia mengangguk.

"Duduk sini" aku menepuk kursi di sebelah rak sepatu.

"Jadi ini talinya diambil dulu satu satu terus dilipet gini terus dimasukin sini terus tarik. Jadi deh pitanya."

Mata nya berbinar "Wihhhg cantik kayak Miss Raya"

Aku tersenyum mendengar pujian. Jujur sih aku gampang terbang banget.

"Kamu juga cantik"

"Yuk berangkat, nanti Miss dicari dokter gimana dong"

"AYOO"

Hanya butuh 15 menit untuk sampai di rumah sakit dengan berjalan kaki. Beruntung aku mendapat apartemen yang dekat dengan rumah sakit jadi tidak perlu naik sepeda motor karena takut dan tidak perlu naik mobil karena gabisa nyetir.

"Rea nanti Io dateng lohhhh" ucapku saat sampai di depan rumah sakit.

"Benerann Miss?"

"Iya dong. Masa Miss boong sama Rea"

"Nanti Rea mau ajak Io main main sama mewarnai sama belajar juga" Rea meskipun masih 4 tahun tapi dia sudah bisa membaca sedikit sedikit, beberapa hari di rumah sakit aku mengajarinya dan ternyaat Rea yang sangat pintar mampu menampung semuanya dengan baik.

"Boleh tapi jangan jauh jauh kalau main. Kalau nyasar, Rea taukan yang harus dilakukan?" Peringatku.

"Minta tolong yang pakai jas putih putih itu kan Miss buat anterin ke ruangan Miss Raya"

"Bagus."

"Duduk sini dulu, Io nya nanti agak siang"

Setelah setengah jam Rea duduk, ternyata ia bosan dan mengajakku ke tempat bermain.

Aku juga sering ke sana kebetulan karena asisten dokter sering disuruh pantau anak anak disini lalu melapor.

"Rea, itu ada anak yang diam di pinggir jendela. Samperin yuk?" Tanyaku ke Rea sambil mengajaknya.

"Oke" Dia menunjukkan jempolnya.

"Hallo" Sapa Rea kepada anak itu.

Anak itu masih diam sambil menatapku dan Rea.

"Hai. Aku Rea dan ini Miss Raya" Ucap Rea lagi kali ini dengan memberikan tangannya berharap disambut.

Anak itu rupanya tetap diam.

"Rea main ke sana dulu ya. Miss mau bicara dulu" Aku menyuruh Rea untuk meninggalkanku dengan anak itu.

"Langitnya bagus ya, kata langit habis ini akan ada hujan jadi kamu harus menghangatkan diri" Ucapku menarik perhatiannya.

Yes berhasil dia menoleh.

"Langit bilang, karena ada yang sedih disini jadi langit mau ikut turut dalam kesedihannya" tambahku.

"Aku ngga sedih"

"Terus kenapa?" Tanyaku memancing dia berbicara terus.

"Hanya saja malas"

"Hei kamu gabisa boong sama aku. Nama kamu siapa? Panggil aku Miss Raya" Aku memperkenalkan diri.

"Dava"

"Dava, Miss tau Dava lagi sedih kan sekarang tapi Miss gatau penyebabnya apa. Tapi Miss harap, Dava segera punya wajah bersinar ya. Ingat kesedihan itu hanya proses untuk berbahagia jadi besok harus udah tersenyum. Besok Miss samperin Dava ke kamarnya, mau Miss cek dulu pagi pagi" Aku memeluknya memberikan kekuatan. Banyak anak kecil yang belum waktunya merasakan kesedihan tapi takdir memberikan itu terlalu cepat. Mereka hanya bisa menerima sambil melewatinya.

"Thank you Miss"

Aku mengangguk "Main sama yang lain ya? Tuh panggilannya Rea yang tadi nyapa kamu, baik kok cuma suka ngambek aja."

Dia tersenyum kecil lalu menghampiri Rea yang sudah bermain dengan Io.

Tak terasa hari sudah petang. Waktunya kembali ke rumah. Aku membangun Rea yang tertidur di kantorku tapi tetap saja dia tidur kembali. Mau tak mau aku menggendongnya sampai rumah.

Lumayan tidak berat berat amat tapi cukup untuk menurunkan berat badan jika menggendongnya sampai apartmen.

"Aduh Rea, kamu sepertiny kebanyakan aku kasih makan deh. Dulu perasaan enteng banget ya" Ucapku sendiri karena Rea tertidur dalam gendonganku.

VOMMENT YUHUUU

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang