Okey back to the world again.Kemarin habis melayang dan terbang jauh di sana gegara si crush yang tiba-tiba dateng. Uuu.
Aduh si crush ngapain terus bersarang di otak gw yang lemot ini sih?!Pengen marah tapi seneng.
Okey Raya. Diem dulu.
"RAYA TOLONG AMBILIN PANCI YANG ADA DI GUDANG YA" Teriak mama dari dapur.
"AAAAA" Seperti anak pada umumnya, malas. Iya aku malas juga anaknya tapi tergantung mood sih.
"Bentar deh mam"
"GA PAKEK BENTAR BENTAR! CEPET" Ibunda ratu ini ya astafir.
"Iya iya"
Dengan pasrahnya aku berjalan menuju gudang Yang ada di lantai 2. Ini yang membuatku malas setengah mati karena tangga-tangga yang ada didepan mata ku saat ini.
Mau tidak mau aku naik dan terpaksa membuang energiku. Daripada kena semprot ibunda lagi.
"MA DIMANA PANCINYA?! GAADA NIH" Teriak ku agar mama terdengar.
"JANGAN TERIAK TERIAK TELINGA MAMA JEBOL NIH. ITU ADA DI SAMPING LEMARI KAYU RAYA"
Yeh katanya jangan teriak. Sama aja mamakk.
"Gaada"
"ADA"
Tak memedulikan mama lagi, aku mencarinya di tempat lain.
Ketemu.
Di dalam lemari plastik yang ada diujung.
Okey. Maklumin Ray. Sabar. Faktor U.
"Nih" Aku memberikan pancinya.
"TUH KAN MAMA BILANG ADA YA ADA"
Kan. Kan.
Emang ya mamak mamak kek gini :")
"Iya ma iya. Udah kan? Mau ke kamar nih"
"Yaudah sana. Eh telpon Cicimu. Suruh pulang dia" Ucap mama.
"Yee" Jawabku khas drama kerajaan yang biasa dilihat mamaku.
"Annyeong" HAH? MAMA NGOMONG APA SIH?!
Dahlah batinku capek. Menuruti perintah ibunda, aku menelpon kakakku yang bekerja di luar kota itu. Layaknya bang Toyib yang ga pulang pulang.
"Hallo" ucapnya.
"Ci! Disuruh mama pulang"
"Nanti nanti. Sibuk nih. Bilangin mama."
"Tak nak"
"Ga tak bawain oleh oleh kamu Ray! Awas aja"
"Eh eh. Nanti aku bilangin mama. Yaudah kapan pulang? Ibunda butuh kepastian"
"Sabtu deh Sabtu."
"Hem. Beliin aku case hape dong ci! Yang kiyowo kiyowo"
"Duit e bapakmu ta?!" Ucapnya ngegas.
"Astafir ngegas yaowooo. Mbuh a mbuh."
"Ya wis mbuh"
"Beliin bambankk"
"Males. Nunggu ultah aja"
"Ultah mah beda lagi. Beliin boneka pinguin, terus yang whale juga hehe."
"Halah masih lama"
"TINGGAL BEBERAPA HARI YOW. AWAS AJA. HARUS LENGKAP KARENA INI YANG KE 17. OH YA KALAU BISA KADO YA 17 MACAM. SEKIAN TERIMA KASIH"
Tut. Aku mematikannya secara sepihak.
Ga sopan? Hehe emang gitu. Kadang gantian. Emang rada rada sengklek semua kita.
Punya mama yang kadang cerewat dan pelupa, tapi dibalik itu semua kalau gaada mama juga mungkin aku yang pelupa karena gaada yang ngingetin dan gaada yang dobrak dobrak. Pasti aku jadi anak rebahan terus.
Punya Cici yang juga rada mangkelin, tapi seru juga kalau diajak ngomong apalagi gelud hahah.
Seru sih apalagi sama sama cewe, bisa tukeran baju, celana, karet rambut, tas, and everything.Bersyukur aja sih. Kita gabisa milih mau ditempatkan Tuhan dimana ya kan.
Seperti biasa. Jan lupa klik bintangnya yap sebelum lanjot.
Comment juga gimana ceritanya.
Monoton? Emang. Hidup kadang monoton kok tapi pasti ada lah yang namanya surprise yang datang tiba tiba - yayalah namanya surprise pasti ga ketebak bambank.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Crush! (udah selesai)
Teen FictionUDAH SELESAIII!!! Aku tau rasanya nunggu cerita yang up nya lama huaaa :") • Cuma cerita biasa kok, rl dengan topping imagination ✨ Selamat membaca yops!!! Langsung cek i dot! __________________________________ "Ko tau ga kenapa matahari terbenam...