H. Kok DIA!

6 3 0
                                    


Cielah kenapa hari Minggu itu cepet banget sih. Selalu cepet berasa flazh day. Padahal masih pengen rebahan, masih pengen santai, masih pengen pengen banyak.

Seperti biasa, aku diantar papaku ke sekolah setelah melakukan ritual sekolah like mandi makan itu.

Kemarin kangen sekolah, nah sekarang udah sekolah lah kok males. Emang ya anak jaman sekarang susah. - kek aku.

Dahlah mau ga mau dijalani. Udah sampe sieolah ya masa pulang lagi. Ga mungkin. Bisa bisa aku ditampol ibunda ratu di rumah.

"Clo tungguin" Terlihat Clo yang baru saja masuk ke gerbang sekolah.

Aku menutup wajahku malu, bisa bisanya teriak teriak. Diliatin guru yang jaga lagi. Adoh.

"Buset cepet amat jalannya"

"Malu Clo malu astaga. Nih mulut gabisa jaga banget. Bikin malu majikannya terus." Aku berjalan cepat sampai terdengar suara krak dari rokku.

"Mampus"

"Ck."

Masih pagi aja udah apes. Rok sobek 16 cm dan pas pms pula. Sungguh menyebalkan.

Senin kenapa engkau merusak mood ku!!!!

Aku menjalani hari ku dengan penuh sungut. Udah capek, pinggang encok, kaki pegel gegara pms, rok sobek, mati aja lah.

Buyar.

"Ray! Napa sih cemberut mulu!"

"Tauk a. Ayo pulang."

"Bel belom bunyi"

"Tinggal 5 menit lagi. Ayok a" Aku menyeret tangan Clo sampai ke bawah sampai gerbang.

"Udah telfon papamu?" Tanya Clo.

"Udah. Bentar lagi katanya"

Tin tin

Sebuah mobil men-tin tin. Padahal jalan maish lebar kenapa sih ganggu aja dah. Udah tau sebel masih aja digarai mulu.

"Raya"

Aku berbalik untuk melihat siapa yang memanggilku.

"Loh ko?"

"Raya, aku pulang dulu bay! Jangan marah marah mulu" Clo pamit sambil membisikkan sesuatu.

Peka juga si Cloclow

"Bay"

"Eh kenapa kesini?" Tanyaku pada dia.

"Tapi mau ambil buku terus papamu telfon biar sekalian jemput kamu." Jawabnya.

"Oalah, bukunya di rumah ko."

"Iya ayo"

Aku mengikuti langkahnya menuju mobil. Mobil yang sempet bikin gemesh dan sempet pengen ku lempar batu kerikil.

"Kenapa Ray?" Tanyanya. Emang keliatan banget yak aku badmood huh.

"Engga kok hehe"

"Tadi tak liat kok kayak badmood gitu sambil nampol nampol temenmu itu"

Mampus.

Malu Ray? JELAS LAH.

Crush gue nih.

"Hehehe"

Tauk a.

"Mau jalan dulu Ray?" Demi apa dia menawarkan jalan. Aduh bang jangan buat salting deh, ini aku lagi pms loh bang.

"Hah? Kemana?"

"Ke Lippo aja mau?"

"Boleh deh. Kayaknya aku butuh refreshing di hari Senin."

"Kenapa emang Senin?" Wah dia gatau parah sih. Mungkin terlalu rajin ya dia.

"Pokoknya gaenak. Lagian Minggu tuh kenapa cepet banget sih padahal pengen rebahan. Abis nyantai eh tiba tiba di hari Senin rodi. Koko emang suka hari Senin?"

"Hahahah biasa aja. Anggap aja hari Senin itu usahamu buat menggapai hari Minggu yang kamu idamkan itu. Kalau ngga cepet hari Senin nanti hari Minggunya juga semakin lama loh" Bener juga sih.

Tapiii tapiiii kannn.

"Iya sih. Tapi tetep aja gasuka."

Dia cuma tersenyum mendengar jawaban ku. Gajelas aja nih. .

Aku melirik ke samping tempat tisu. Mataku tertuju pada sekaleng permen relaxa warna biru kesukaanku.

"Ko! Boleh minta ga?!"

"Minta apa?"

"Ini" Aku menunjukkan sekaleng relaxa.

"Ambil aja"

Aku mengambil 4 permen lalu mengupasnya satu satu dan memasukkan ke mulutku semua. Di dalam mulut aku menyusun ke4 permen menjadi sebuah menara.

Aku memang handal. Jangan puji aku.

"Mau ko?"

"Satu aja" katanya.

"Gakerasa tau kalau satu"

"Terus makan berapa?"

"Empat. Nih liat" Aku menunjukkan permen yang sudah kususun itu.

"Hahahha ada ada aja. Itu gimana caranya biar bisa gitu"

"Ya ditempel tempel in"

"Bukain Ray. 3 aja mau coba susun kayak gitu juga"

Cielah bambank crush aku dateng!

Salting ga ya?!

Scroll cepet.

.

Cie yang masih baca cerita gaje ini?

Apa yang buat kamu lanjut baca? Padahal monoton banget cerita ini ya kan...

Comment ya jawabannya. Pengen tau nih.

Eh vote dulu sama Comment!

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang