Hi Crush! (udah selesai)

A. Aku Raya

Hai kenalin aku Raya. Itu panggilanku, katanya arti Raya itu seorang yang kuat dan seorang yang penuh bijaksana. Kata orang sih, bukan kataku sendiri.

Kali ini aku mau perkenalkan tentang hidupku. Seperti anak pada umumnya, aku hidup dengan bergantung pada kedua orang tuaku. Aku mempunyai satu kakak perempuan yang sedang bekerja di salah satu perusahaan terkenal Indonesia. Aku lahir tahun 2004 tepatnya bulan Oktober, tanggalnya ... Coba tebak deh!

Kedua mama dan papaku dilahirkan dalam keluarga Chinese, jadi mau tidak mau aku juga dilahirkan dalam keluarga Chinese.
Katanya keluarga Chinese itu ketat dan kebanyakan strict parents.
Benar sih. Mereka ketat demi menjaga anaknya supaya tidak salah pergaulan, dan sangat mendidik anaknya untuk rajin bukan pintar.

Gini deh, kenapa rajin? Orang yang rajin itu orang yang mau berusaha, walaupun tidak mampu dia akan mengusahakannya karena dia tau dia akan bisa kalau dia berusaha. Sedangkan orang pintar, hanya mengandalkan otak dan tidak mau berusaha karena dia yakin dia bisa walaupun tanpa usaha yang 100%. Tapi apakah otak saja menjamin lancar jaya?

Engga lah. Toko bangunan lancar jaya aja belum tentu lancar.  Huh.

Back to the topic, about keluarga Chinese, jadi keluarga mamaku keturunan chinese yang di Tiongkok jadi keluarga juga kebanyakan tinggal di sana otomatis kulit dan perawakannya juga mirip orang sana. Sedangkan papaku adalah Chinese Jawa, katanya nenek nenek papaku itu menikah dengan salah satu pejuang kemerdekaan sehingga ada sedikit campuran.

Lucunya adalah aku sebagai anak kedua, aku mempunyai perawakan seperti mamaku, berkulit putih kemerahan, badannya tinggi, dan mata yang rada sipit. Sedangkan kakakku mempunyai perawakan seperti papaku, kulitnya sedikit coklat, badannya lebih pendek daripada aku heheh.
Tau ga sih, anak kedua itu katanya memang lebih tinggi dan anak pertama bakal kebalap. Ternyata benar heheh.

Selanjutnya. Kalau aku lahir 2004 berarti tahun ini aku 17 tahun dan kelas 12. Seneng banget. Akhirnya habis ini aku bisa punya KTP kayak temen temenku. Aku iri sama mereka yang dapet duluan huh.

Aku sekolah di salah satu SMA negeri di daerahku. Dulu aku masuk situ karena kebijakan baru yaitu zonasi. Oke aku korban zonasi guys.
Sungguh awalnya aku tidak ingin di situ tapi mau bagaimana lagi sepertinya Tuhan mau aku disitu aja. Kalian yang korban zonasi pasti ngerasain kan?

Di SMP aku merupakan siswa berprestasi dari seangkatan. Aku tau banget itu bukan hanya usahaku tapi anugrah Tuhan. Sumpah rasanya waktu dipanggil itu ganyangka karena aku kayak ga ngapa ngapain banget gitu di SMP tapi ya aku rajin. Bener kata mamaku, rajin itu gabakal rugi kok. Dan sebenernya dari prestasi itu aku bisa ke sekolah yang lebih bergengsi tapi apalah daya aku ga kepikiran sama sekali untuk memakai itu.
Akhirnya ya masuk aja ke SMA itu.

Di SMA aku masuk jurusan IPA. Lagi lagi aku gatau kenapa aku masuk IPA, bisa bisanya aku yang gasuka matematika, gabisa fisika, gahafal tabel periodik, gapernah tau nama nama virus itu.

Plis buat kalian yang baca ini, jangan ditiru ya. Cukup dibuat pembelajaran aja.

Aku masuk IPA karena ikut ikutan. Kayaknya sih bener karena ikut ikutan. Kakakku dulunya masuk IPA terus temen temen di SMP juga ambil IPA dan otomatis di otakku terrekam sudah IPA padahal gatau apa apa.

Dan sampai sekarang aku menetap di pilihan yang sudah jelas salah. Kalian tanya bagaimana aku melewatinya? Jelas. Rajin. Aku gabisa, aku tanya. Tanya siapa? Tanya temen atau kakakku yang sangat pro di bidang IPA.

Oh ya, aku angkatan Corona guys. Ada yang sama? TOS dulu. Sad banget ga sih. Katanya SMA masa paling menyenangkan, eh ternyata tidak.

Sekarang aku udah kelas 12, dan masih online. Sabar kok aku sabar.

Dahlah semangat dulu kita.

Sampai sini dulu, ini perkenalanku. Dan disinilah aku akan memulai cerita keseharianku.

Jangan bosan ya! Hanya cerita anak ESSEMA pada umumnya dan mungkin sedikit taburan imajinasi.

Vote and Comment to support me!

Jangan lupa jawab tuh yang udah aku tanyakan.