Aku mau flashback dulu ya!Tuinggg --- Kenaikan kelas 9 SMP
Aku udah pernah bilangkan kalau aku SMPnya di negeri, cuma 5 langkah dari rumah. Eh ga deng.
Mungkin 100 langkah deh, lumayan lah deket dari rumah.Ginini enaknya punya rumah strategis.
Omong omong tentang rumah, kata mamaku dulu mereka bangun ini salah satu alasannya adalah nenek buyut (istilah dalam Indonesia mungkin itu kali ya). Nenek buyut dulu sewaktu dia hidup, dia selalu semangat dan walaupun sudah tua dia sering ajak aku buat belanja ke mall dan suka beli makanan buat dibagiin ke anak-anaknya, ke cucu-cucunya.
Nah, karena itulah nenek buyut ku bilang katanya suruh bangun samping jalan raya supaya gampang kalau anter-anter gitu. Katanya kalau di perumahan dia ga bakal mampir. Xixixixi gitulah pokoknya.
Back to the SMP
Untuk masuk ke SMP aku pake jalur reguler karena belum ada tuh yang namanya zonasi kek SMA. Dan dari SD yang pernah jadi tempat persinggahanku, banyak banget yang masuk situ.
Ada beberapa temen yang sekelas sama aku terus dari SD, SMP bahkan TK.
Aku bakal spill namanya.
1. Allero, waktu SD SMP dia kecil banget, inget aku. Dia mungkin hanya sebahuku doang. Dia paling pendiem tapi dingin. Kek es.
2. Vander, kalau kataku sih dia kayak kembarannya si Alle tapi sikapnya beda jauh. Petakilan dan usil.
3. Devano, panggil aja buaya karena mantannya banyak. Mungkin segudang. Rada sengklek juga dia.
4. Alland, kayaknya dia rada waras deh. Ya lumayanlah tapi kalau marah serem banget. Asli.Allero, Vander, Devano, Alland. Dia temanku sewaktu TK, SD, SMP, SMA. Sewaktu TK sampai SMP aku selalu berhadapan dengan mereka, mungkin 13 tahun lebih. Bayangin aja gimana bosannya aku menghadapi mereka setiap hari apalagi terus sekelas sampai SMP.
Kadang bersyukur banget sih ada mereka, kadang jadi dompet berjalan, kadang jadi tukang pijet, kadang jadi pahlawan dadakan.
Kayak mood booster. Tapi kalau mereka terlalu gila yang ada mood ku dijatuhkan seketika. Bayangin aja dari langit ketujuh dijatuhin tuh ke horizon paling bawah.
Kenaikan kelas 9. Kami semua dikejutkan dengan program dadakan. Program dadakan tersebut adalah mengelompokkan murid-murid berprestasi di dua kelas. A dan F. Kata orang kelas A emang unggulan. Tapi kalau kelas F?
Saat itu, saat liburan sekolah akan berakhir lebih tepatnya. Kami mendapat daftar nama kelas baru.
Suka? Tidak tentunya. Adaptasi yang dilakukan selama 2 tahun ini akan lebur begitu saja. Emang guru saat itu tiada aklak.
Aku sangat jantungan ketika namaku terpampang di kelas F. Disitu aku langsung meneliti satu persatu nama yang akan menjadi temanku dalam satu tahun ke depan.
Boom.
Ternyata temanku jenius semua, pintar semua, otaknya bener-bener waw.
Disitu aku ngerasa insecure banget, aku ga seberapa pinter, aku akui itu. Tapi mau bagaimana lagi, udah ditentukan juga.
Aku juga harus berpisah dengan para temanku di kelas 8, karena mereka semua terpencar ke seluruh penjuru sekolah.Yang paling gemesin adalah... Aku sekelas lagi sama mereka, si ayam berpantat bebek.
Allero, Alland, Devano, Vander.
Nama mereka pun terpampang.
Lagi.
Dari sekian banyak kelas aku sama mereka lagi.
Liburan usai. Semua masuk sekolah dengan teman baru mereka. Aku takut banget karena gaada temen, disitu aku nyari temen duduk dan ketemu.
Dia Caca, yang aku kenal dari ekstra karawitan. Sebenarnya aku juga sekelas dengan sahabat di SD ku tapi tenyata dia udah duduk sama yang lain.
Yaudahlah ya.
Seperti biasa, aku datang pagi sekali mungkin jam 6? Lupa aku. Pokoknya disitu sekolah masih sepi banget, dan hawanya dingin karena musim hujan.
Aku masuk ke kelas baruku, di samping perpustakaan.
Aku duduk didepan kelas karena kelasnya belum dibuka oleh bapak satpam yang bertugas.
"Hai ca!" Aku menyapa Caca yang baru datang.
"Ay ay"
"Duduk pinggir mana ca?" Tanyaku.
"Sek sek tak ngintip dulu Ray" Dia langsung menuju jendela yang rada terbuka sehingga dengan jelas melihat kenampakan kelas.
"Gimana ca?!"
"Nomor 4 dari depan samping kanan nempel tembok." Ucapnya sangat detail.
"OKEH"
"CA AYO CA MASOK CAAA, CEPET BOOK DULUAN" Teriakku saat pak satpam mulai membuka pintu kelas kami.
Untung aku dapet temen yang lumayan somplak jadi aku ga malu sendirian ahahhahaha.
"NAICE" "TOS dulu sini Ca!" Yes. Kita dapet tempat itu, lumayan strategis. Tidak terlalu berhadapan dengan guru dan tentunya kipas didepan mengarah kepada kamu karena tidak bisa diputar.
Pilihan yang tepat.
Setelah mendapat tempat duduk yang sesuai dan sangat tepat. Kami memulai pelajaran seperti biasa ya kami mendengarkan guru mengerjakan tugas yang diberikan guru dan berdiskusi jika memang disuruh oleh sang guru.
Jangan lupa klik bintangnya yah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Crush! (udah selesai)
Ficção AdolescenteUDAH SELESAIII!!! Aku tau rasanya nunggu cerita yang up nya lama huaaa :") • Cuma cerita biasa kok, rl dengan topping imagination ✨ Selamat membaca yops!!! Langsung cek i dot! __________________________________ "Ko tau ga kenapa matahari terbenam...