w. Surpriseees

0 1 0
                                    

Hari ini Sabtu jadi jadwalku pulang. Tidak mau dikutuk jadi batu oleh bunda.

Kali ini berbeda, aku tidak sendiri. With my fiance and Rea.

Kok dag dig dug ya.

Seharian ini Crush dan Rea menjadi cukup akrab berbeda dengan awal bertemu denganku yang susahnya setengah mati.

Nanti aku harus jelasin ke papa mama juga tentang Rea. Pasti mereka langsung nuduh yang engga engga.

Bukan nanti tapi sekarang.

Karena kita sudah sampai.

"Rea nanti kita ketemu opa sama oma. Rea nanti sapa ya" Rea mengangguk ragu.

"Sini Rea sama Dad aja" Bukan aku yang meminta tapi dia sendiri yang meminta dipanggil gitu. Tadi pagi dia mengucapkan dengan pede meminta Rea untuk memanggil Daddy bahkan menyuruh Rea mengganti panggilanku menjadi Mommy.

Dan anehnya Rea langsung setuju.

Bahkan seperti sudah terbiasa. Kini aku yang belum terbiasa.

Punya anak dadakan.

Kini Rea ada di gendongan Crush, memeluknya seolah dia adalah seorang dad tempat bersandarnya.

"Ayo masuk" Crush juga menggandengku.

"Ko aku masuk duluan terus langsung ngomong gaboleh protes. Masalahnya papa mamaku pasti akan nuduh yang enggak enggak. Oke?"

Aku melancarkan aksiku.

Membuka pintu lalu

"DIAM" Cukup keras dan mengagetkan.

Aku membuka mataku saat tidak ada yang merespon.

"Kamu ngapain Ray?" Tanya papa yang kebingungan.

"HahahhHH welek" ejek Cici.

Mataku menjelajahi dan bertemu beberapa pasang mata yang lain.

Tepatnya beberapa pasang mata yang masih asing bagiku.
Gila ada apaan ini rame bener.

Aku menengok ke arah Crush yang terlihat santai sambil menggendong Rea.

"Duduk dulu Ray" Aku terbengong kan dan mengangguk duduk di sebelah mama.

Diikuti crush.

"Jadi mereka keluarga dari ***** mau ngelamar kamu"

"WHAT?!!" Tersyok syok bukan maen.

"Ko?" Aku menoleh kepadanya dan dia memberikan senyuman manis yang makin membuatku meleleh.

"Aaaa Raya bingung huaaa mamaa" Aku memeluk mama.

"Beneran Ray, mereka melamar kamu. Duduk yang bener ya"

"Kok disini?"

"Kita ikuti mereka. Tradisi mereka ngelamar dua kali. Satu dirumahnya dan satu nanti yang resmi mengundang banyak orang" Ucap mama memperjelas.

"Kenapa gabilang Raya dulu sih? Kan masih kaget ini."

"Tuh rencananya Crush mu" Cici menyaut.

Aku langsung melayangkan tatapan tajam kepadanya yang masih tersenyum manis.

"Baik. Boleh kami mulai?"

BOLEH!

Vote and Comment.

Partnya pendek banget? Iya emang.

Hi Crush! (udah selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang