"Aku mau tobat deh"
"KESAMBET APA LU. HEH KELUAR LU SIAPA AJA YANG MEMASUKI TUBUH DEVANO. KELUAR KELUAR KELUAR" Vander memegangi kepala Devano lalu menggoyang goyangkan kepala dia.
Plak
Tangan Devano melayang ke tangan Vander.
"Ngapa lu tiba tiba?" Tanya Allero
"Gapapa. Tobat. Inget mama ku tersayang. Kini mau kusudahi semua drama luknut ini. Sekarang mencari si pujaan hati yang masih bersembunyi dibalik lika liku hidup" Jawab Devano serius.
"Emang udah waktunya tobat lu Dep. Tinggal menunggu karma yang sedang otw. Yang kuat beb." Tambah Alland
"Kamu sendiri Lan? Udah ada bebeb?" Tanyaku kepo. Kali aja ada ya kan, mau ku test.
"Gaada"
"Masa. Le, kamu paling jujur. Dia ada gebetan ga Le?" Tidak ingin tidak mendapatkan jawaban, aku memilih bertanya kepada Allero, yang paling polos dan jujur diantara para manusia kayangan.
"Ada gebetan"
Tuhkan. Dia paling jujur.
Sayang Alle deh."KAN. NGAKU ANDA BAMBANK"
"Le lu gabisa jaga rahasia ya. Awas aja lu" Ancam Alland lalu melayangkan pukulan yang segera ditepis Allero.
Sabuk hitam dilawan.
"Siapa Lan? Aku kenal ga?" Tanyaku.
"Mau tau jawabannya?" Dengan cepat aku langsung mengangguk.
"Panggil 'koko ganteng' dulu yang sopan, jangan didepan keluarga doang lu ya panggil gitu" Alland memberikan syarat yang cukup membuat emosi jiwa.
"CK"
"Koko ganteng, kalau boleh tau siapa gebetan yang sekarang? Meme kepo nih." Ucapku jijik jijik.
Geli banget.
Bener sih sopan tapi.... Aa kampret.
Salah siapa sih aku sama dia sodaraan. Tapi aku juga bingung sodaraan sama dia dibagian mananya.
Aku tanya Oma waktu aku kecil katanya "Ko Alland itu saudaramu pokoknya. Jadi panggil Koko ya Ray. Jangan Alland doang. Ga sopan"
Itu kata Oma.
Dan sekarang aku tanya mama. Mama bilang "Mbuh mama ya bingung"
Mama aja bingung apalagi saya yang tidak tahu apa apa ini.
Memang susah punya saudara banyak. Kadang bingung hubungannya dari mana, dari nenek nenek terus suami nenek buyut dan seterusnya. Asli bingung. Terus ditambah dalam keluarga Chinese banyak banget sebutannya. Dan itu beda beda banget baik dari mama maupun papa.
Keluarga mama.
Nenek buyut - Daima
Aku akan mulai dari nenek buyut yang aku panggil Daima, karena aku dilahirkan terakhir hanya nutut sampe Daima jadi ya aku mengenalnya walau sebentar.
Daima punya anak, ada 4. Anak pertama adalah engkong atau kakekku alias papanya mama. Engkong dan Oma.
Anak kedua, ketiga, keempat aku panggil mereka Cek Kong. Sama semua tapi yang membedakan adalah angka atau urutannya.
Anak kedua Cek Kong Yok.
Anak ketiga Cek Kong Hu.
Anak keempat Cek Kong Si.Tapi biasanya aku hanya memanggil mereka dengan sebutan Cek Kong dengan alasan "takut menjadi Cek Kong yang tertukar"
Lalu kembali ke keluarga engkong. Engkong punya 3 anak. Mamaku menjadi anak pertama. Lalu anak kedua aku memanggilnya Tuaku artinya engku yang tertua. Anak ketiga dipanggil Hlieku yang artinya engku termudah. Begitu juga istrinya. Tuaku & Engkim. Hlieku & Hliekim.
Belum lagi saudara saudara lain, seperti anaknya Cek Kong Cek Kong itu terus Saudara nya Daima yang aku kenal, terus anaknya saudara Daima. Banyak banget. Kalau lagi kumpul kumpul pasti langsung blong nama namanya.
Dan itu dari Engkong. Beda lagi dengan keluarga Oma. Dan aku tidak terlalu dekat tapi pastinya pernah bertemu juga. Dari kecil udah dibiasakan untuk memanggil alias menyapa.
Dari keluarga papa beda lagi. Apalagi keuarga papa percaya sama pepatah "Banyak anak banyak rejeki"
DUAR.
Lahirlah 12 anak. Seperti kisah Yakub.Asli mau pingsan duluan.
Tauk a aku juga bingung.
Dari 12 anak dari bobo alias nenekku dari papa. Ternyata bobo juga 13 bersaudara maka bisa disimpulkan makin banyak pula nama nama yang harus aku ingat sepanjang masa.
Apakah selamanya menderita karena tidak mengingat nama nama sebutan mereka?
Oh tidak. Tentunya ada untungnya.
Yaitu Imlek.Anggaplah itu saat aku memanen yang aku tuai.
Banyak pemasukan yang memenuhi kantong dan ingin segera ku hamburkan. Dan benar saja, dalam waktu 2 bulan pemasukan itu lebur, berganti dengan 20 notif pengemasan, pengiriman shopee.
Jika ditanya 'kamu dekat keluarga mana?'
Aku mungkin jawab keduanya.
Aku akan kind ke saudaraku, akan bersikap sewajarnya dan terbuka. Mungkin orang akan kaget melihat aku saat ada di zona family.
Bobrok. Aku sangat mengakuinya.
Tapi itu menyenangkan.
Mereka juga bilang aku kekanak-kanakan hanya karena aku suka main sama bocah.
"Raya itu adekmu ngikuti kamu, jangan aneh aneh ya"
"Cici gendong"
"Ci mau apel, kupasin"
"Raya nitip Luca bentar ya"
Bisa disebut sebagai Baby sister. Aku juga gatau kenapa mereka suka banget deket aku, suka banget ga bisa melihatku bersantuy ria, suka banget bikin aku ngakak, suka banget aku dimarahin mamak mamaknya karena mereka ngikutin apa yang aku lakuin yang kadang sengklek.
Aku sendiri sih suka bocah, alasannya cuma satu mereka kiyowo. Terlihat polos banget.
Kiyowo kek aku. Ye kan
Cie udah sampe bawah.
Sebenernya aku males ngetik tapi pengen cerita. Tapi pegel jariku ini :"))Karena aku udah capek.
Kalian pencet bintangnya dong! Aku maksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi Crush! (udah selesai)
Teen FictionUDAH SELESAIII!!! Aku tau rasanya nunggu cerita yang up nya lama huaaa :") • Cuma cerita biasa kok, rl dengan topping imagination ✨ Selamat membaca yops!!! Langsung cek i dot! __________________________________ "Ko tau ga kenapa matahari terbenam...