Jangan pikul masalah kamu seorang diri. -Titania Aufaa-
Pertemuan Kedelapanbelas
Dua minggu lamanya Erdit cuti dari segala kegiatan shooting, pemotretan, dan lainnya untuk menenangkan diri, akhirnya dia memulai kesibukannya lagi. Ramon menerima pekerjaan lagi untuk Erdit. Meski hanya sebatas pemotretan atau catwalk. Dia sengaja tidak menerima pekerjaan yang berat. Erdit sepertinya belum bisa kalau harus berpetualang ke alam liar. Staminanya belum fit benar.
Kali ini Erdit dipercaya oleh salah satu brand pakaian milik seorang desainer terkenal Indonesia, Didiet Maulana, untuk menjadi modelnya memamerkan rancangannya di atas catwalk bersama model lainnya. Ada tiga model pakaian yang harus Erdit peragakan. Seperti yang diharapkan, Erdit tampil memukau dan penuh kharisma di atas panggung.
Sebagai model utama, di akhir rangkaian acara, Erdit berjalan beriringan bersama sang desainer, membuat fokus para tamu yang sebagian besar bekerja di bidang fashion dan entertainment serta beberapa jurnalis yang datang tertuju padanya. Erdit menarik perhatian dengan ketampanannya. Bisa dipastikan wajah Erdit akan muncul di beberapa artikel fashion setelah ini, dan bahkan beberapa pengusaha fashion yang datang sudah meliriknya untuk menawarkan kerjasama.
Erdit serta Didiet Maulana dan model lainnya turun dari panggung. Mereka berkumpul di belakang panggung untuk merayakan kesuksesan acara kali ini. Erdit pun mendapat ucapan terima kasih penuh kebanggaan dari sang desainer.
Setelah semuanya selesai, Erdit tidak langsung pulang. Dia bersama Ramon pergi menuju kantor manajemen Erdit. Bosnya mengabarinya melalui Ramon bahwa Erdit mendapat tawaran dari salah satu produser untuk bermain film.
Baru saja kembali dari cuti, berkat penampilannya yang memukau di acara peragaan busana tadi, belum apa-apa Erdit sudah mendapat tawaran pekerjaan yang bagus. Tapi, sepertinya Erdit tidak bisa langsung menerima, karena filmnya bergenre action.
Sebenarnya Erdit bingung kenapa dia bisa ditawari film action. Erdit tidak pernah menunjukkan ilmu bela dirinya. Dia sendiri tidak pernah berkelahi atau minimal ikut olahraga semacam itu. Dia hanya pernah menjadi pengisi acara bertema petualangan. Erdit menghindari hal itu karena takut akan risikonya. Kalau drama romantis mungkin dia langsung terima.
Usai meeting dengan calon klien, Erdit ditemani Ramon bersantai di ruang bersantai di kantor manajemennya.
“Kenapa gue bisa ditawarin film action sih, Mon? Bingung gue. Gue kira abis dia lihat gue jalan di catwalk gue ditawarin film apa gitu yang romantis-romantis, jadi cowok ganteng ya ‘kan secara gue pasti keren parah tadi. Lah malah film berantem,” curhat Erdit saat ia dan Ramon duduk berhadapan di sofa ruangan.
“Cih, pede amat lo. Muka lo muka gangster kali,” ejek Ramon.
“Sialan. Atau nggak film blue gitu, langsung mau deh gue.”
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]
RomanceMenjadi wanita yang diinginkan pria-pria seksi, punya karir bagus dengan menjadi editor di sebuah majalah, wajah cantik, tubuh seksi, ternyata tidak lantas membuat Titania Aufaa bahagia. Tita terpaksa menelan pil pahit dalam salah satu fase kehidupa...