Been waiting for a lifetime for you
Been breaking for a lifetime for you
Wasn't looking for love till I found you
For love, till I found you, oh
(Liam Payne ft Rita Ora - For You)***
Pertemuan Kelimapuluh Tujuh
Jalanan kota di pagi menjelang siang sudah ramai oleh kendaraan-kendaraan beroda empat. Sisi kanan-kiri jalan penuh. Beruntung mobil yang dikendarai masih bisa berjalan meski agak tersendat.
Berjam-jam berada di tengah lautan kendaraan, akhirnya mobil mulai menelusuri jalanan yang lebih lengang, di mana di sisi kanan-kiri jalan terdapat pohon-pohon serta rumah penduduk.
Erdit dan Tita melakukan perjalanan ke kota Bandung, tepatnya ke salah satu desa. Bukan untuk berlibur. Erdit ingin mengajak Tita menemui Laura di panti rehabilitasi tempat perempuan itu dirawat belakangan ini, dan Tita langsung setuju.
Tita bukan ingin mensyukuri apa yang menimpa Laura, justru dia ingin memastikan Laura baik-baik saja. Meski Laura pernah berbuat jahat padanya, tidak lantas membuatnya senang dengan apa yang Laura alami.
Dia juga pernah mengalami gangguan jiwa meski tidak separah Laura. Hal itu yang membuatnya merasa berempati terhadap perempuan itu.
Empat jam perjalanan yang mereka tempuh, akhirnya mobil Erdit berhenti di depan sebuah bangunan bergaya klasik dengan plang nama yang berdiri kokoh meski sangat jelas sudah dimakan usia bertuliskan Puri Pemulihan Jiwa Permata. Bangunan itu terletak sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan meski masih berada di Pulau Jawa. Memang tempat untuk menenangkan diri.
Tita menatap papan nama itu dengan perasaan miris. Tidak menyangka di dalam sana ada seseorang yang belakangan begitu dielu-elukan dan menjadi idola para kaum adam di negeri ini.
Mengikuti langkah Erdit yang menggenggam tangannya, mereka mulai memasuki bangunan dan menapaki koridor-koridor panti. Terkadang mereka berpapasan dengan beberapa pasien yang menggunakan waktu luangnya di luar ruangan untuk sejenak menghirup udara segar. Sesekali ada yang berusaha menyapa namun tidak sampai mengganggu karena berhasil dihalau oleh seorang pria yang menjadi penunjuk jalan mereka menuju ruangan tempat Laura dirawat, yang kemudian Tita tahu pria itu adalah orang suruhan ayah Erdit untuk menjaga Laura selama di panti ini.
Akhirnya mereka sampai di koridor yang cukup sepi dan bersih, berbeda dari koridor yang mereka lewati sebelumnya. Di bagian ini cukup terawat dan berpendingin ruangan.
Mereka berhenti di depan sebuah pintu. Ada seorang pria paruh baya di sana yang begitu melihat kedatangan mereka, pria itu seketika berdiri dari duduknya. Wajahnya tidak asing untuk Tita.
“Ta, kenalin ini papaku,” ucap Erdit.
Oh. Pria ini adalah ayah Erdit sekaligus pria yang dulu pernah dia temui di halte bus. Yang saat itu membuat Erdit tiba-tiba saja menariknya dan marah padanya. Itu berarti pria ini juga yang membuat Erdit trauma. Ajaibnya, sekarang Erdit baik-baik saja berdiri di hadapannya. Tita takjub dan bersyukur akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]
Storie d'amoreMenjadi wanita yang diinginkan pria-pria seksi, punya karir bagus dengan menjadi editor di sebuah majalah, wajah cantik, tubuh seksi, ternyata tidak lantas membuat Titania Aufaa bahagia. Tita terpaksa menelan pil pahit dalam salah satu fase kehidupa...