Hoiii, ketemu lagiiii...
Siapa yg kangen sama Erdit-Tita? 👋Gimana puasanya gaes? Lancar nggak?
Selamat Lebaran yaa untuk teman-teman yg merayakan. Mohon maaf lahir dan batin🙏
Happy reading ❤
***
Bersamamu adalah bahagiaku yang terasa nyata.
Pertemuan Kelimapuluh Lima
Tita terbangun dari tidurnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya dan mengernyit kala bias cahaya yang menembus jendela mengenai matanya yang belum terbiasa. Tangannya bergerak mengucek matanya, hendak menggeliat namun tersentak saat sesuatu menarik perhatiannya. Ada lengan kokoh yang melingkari pinggangnya dan hembusan napas teratur yang menerpa lehernya.
Ia lantas teringat ia berada dimana, juga kejadian semalam yang tidak bisa dia lupakan. Ia yang menjadi agresif membuat mereka berakhir di sini. Membuat Tita merasakan pengalaman pertamanya. Prinsip hidupnya soal no having sex sebelum menikah dilanggarnya sudah.
Mengingat hal itu membuat wajah Tita merona. Setelah yang pertama, Erdit menggodanya dan mereka melakukannya lagi. Hingga mereka baru bisa benar-benar tertidur dini hari. Tapi, Tita merasa tidurnya kali ini justru lebih nyenyak. Mungkin karena dia terbangun dengan perasaan bahagia, tidak ada lagi jejak air mata, masalah mereka selesai meski belum sepenuhnya mereka membicarakannya karena mereka sudah lebih dulu saling melepas rindu dengan cara tak biasa.
Tita membalik tubuhnya pelan, menggeser sedikit lengan Erdit yang melingkari pinggangnya. Gerakan Tita membuat pertemuan kulit mereka beradu, membuat Tita meremang.
Tita bergerak hati-hati takut Erdit terbangun meski nyatanya tidak. Erdit tidur nyenyak sekali. Saat Tita membelai wajahnya yang masih terlihat lebam di beberapa titik itu saja dia tidak terbangun.
Tita mengelus bekas luka di wajah Erdit. Ini pasti jejak pukulan yang diberikan Mikhal. Kenapa sih laki-laki harus menyelesaikan masalah dengan berantem?
Merasa Erdit tidak akan terbangun cepat, apalagi disaat bersamaan Tita merasakan tubuhnya yang lengket, Tita memutuskan bangun lebih dulu untuk mandi.
Tita berjalan terseok-seok tanpa busana. Dia tidak perlu mengenakan apapun. Bukan karena tidak tahu malu, tapi karena dia sendiri tidak bisa menemukan bajunya atau baju Erdit atau apa saja untuk menutupi tubuhnya. Lagi pula, Erdit masih tertidur dan di ruangan ini tidak ada orang lain lagi, dan kamar mandi pun ada di dalam kamar.
Selama menuju kamar mandi ia baru sadar kamar Erdit besar juga. Dia pernah ke apartemen ini dulu sewaktu menolong Erdit yang serangan paniknya kambuh, tapi tidak begitu memperhatikannya dengan detil. Lagi pula, Erdit lebih sering menginap di tempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]
RomanceMenjadi wanita yang diinginkan pria-pria seksi, punya karir bagus dengan menjadi editor di sebuah majalah, wajah cantik, tubuh seksi, ternyata tidak lantas membuat Titania Aufaa bahagia. Tita terpaksa menelan pil pahit dalam salah satu fase kehidupa...