Meet | 40

556 78 29
                                    

Jadi, begini rasanya dikhianati?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jadi, begini rasanya dikhianati?






Pertemuan Keempatpuluh

Turun dari mobil setelah seharian kencan singkat mereka, Erdit dan Tita masih tertawa-tawa. Mood mereka jelas sangat bagus. Mereka baru saja melakukan quality time yang sangat berkualitas.

Keduanya memasuki rumah Ratna masih dengan senyum bahagia terpatri di bibir keduanya. Bergandengan tangan erat seperti tidak ada yang bisa melepas keduanya kalau bukan diri mereka sendiri.

Sampai saat keduanya melewati ruang keluarga dan dihentikan oleh Ratna.

“Baru pulang? Seneng banget nih kayaknya,” goda Ratna.

“Iya dong, Ma.” Erdit melirik orang di depan mamanya yang duduk membelakanginya, “Ada tamu?”

“Ini Laura baru datang. Katanya mau main,” jawab Ratna tenang, tidak tahu efek apa yang diberikannya.

Erdit membeku. Hah? Siapa tadi mamanya bilang?

Bagai slow-motion, perempuan di depan Ratna perlahan membalikkan badan.

“Hai, Dit,” sapa Laura sambil menyunggingkan senyum manis.

Tidak hanya Erdit yang terkejut. Tita juga. Dia sampai refleks mengeratkan pegangan pada tangan Erdit. Entah kenapa perasaannya tidak enak.

“Tita, kenalin ini Laura, sepupu Erdit.” Ratna mengenalkan.

Dalam hati, Tita mendengus. Sepupu, huh? Sepupu with benefit?

“Ngapain lo kesini?” ketus Erdit. Tita agak terkejut Erdit tidak ragu menunjukkan ketidak-sukaannya pada Laura di hadapan Ratna.

“Kamu kok ngomongnya gitu?” tegur Ratna.

“Mama masih baik sama dia? Dia anak dari perempuan itu, Ma!”

“Laura nggak salah apa-apa, Erdit. Lagi pula kejadiannya sudah lewat bertahun-tahun lalu. Kita udah baik-baik aja sekarang.”

“Maafin aku ya, Tante. Dit, maafin aku,” ujar Laura dengan wajah memelas.

Erdit berdecih. Pintar sekali perempuan itu berakting supaya dikasihani.

Ratna menggenggam tangannya, lalu berkata lembut, “Nggak, Laura. Kamu nggak salah. Nggak usah pikirin kata-kata Erdit, ya.”

----------------
▪︎BAD BOY▪︎
----------------

“Jadi, kalian sudah saling kenal?” tanya Ratna kepada Laura dan Tita. Mereka sedang makan malam bersama.

“Nggak terlalu kenal banget sih, Tante. Aku cuma pernah ketemu Tita waktu pemotretan di majalah tempatnya kerja,” jawab Laura.

“Iya, Tante. Waktu itu Laura jadi modelnya,” sahut Tita tenang.

“Tita kerja di majalah apa? Kayaknya Tante belum sempat tanya-tanya ya kemarin. Aduh, maaf ya, sayang. Tante terlalu excited ketemu kamu lagi.” Ratna merasa tak enak hati.

When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang