Yang mau baca bagian yg dihapus, langsung ke Karyakarsa aja ya.
Udah aku upload tengah malam tadi.Follow karyakarsa aku dong biar ngga ketinggalan 😉
Karena update cepet jadi komennya harus banyak🔥🔥
Maaf aku nggak mengerti kamu.
Maaf aku egois
Pertemuan Kelimapuluh empat
Tita berjalan terseok-seok menuju pantri, dan menaruh piring kotor bekas makan siangnya yang terlambat empat jam di dalam bak cuci. Seharian ini dia di apartemen. Ini hari kedua dia absen kerja.
Setelah menangis-nangis semalaman di depan Mikhal, Tita sedikit lega. Meski kejelasan hubungannya dan Erdit belum menemui titik terang, setidaknya bebannya berkurang karena sudah menumpahkan keluh-kesahnya.
Setelahnya, dia tertidur. Dia ingat Mikhal sempat menyelimutinya. Namun, tiga jam kemudian, saat dia terbangun di tengah malam, apartemennya sudah kosong. Mikhal sudah pergi. Pastilah dia pulang ke rumahnya. Tidak mungkin kemana-mana kan malam-malam begitu?
Tita membuka kabinet dan mengambil kotak obat di sana. Ia mencari-cari paracetamol yang menjadi persediaannya. Menangis terus-terusan membuat kepalanya pusing.
Sedang menelan obatnya, Tita dikejutkan dengan suara bel apartemennya yang berbunyi. Dia sebenarnya sedang malas menerima tamu, apalagi dalam keadaannya yang seperti ini. Tapi, dia juga penasaran siapa yang memencet bel. Dan berharap orang itu adalah Mikhal karena dari semalam lelaki itu belum menghubunginya lagi.
Membuka pintu, Tita mendecak malas saat tahu mereka adalah Joy ditemani Ramon di belakangnya.
“Ta...” Joy bergerak memeluknya, “Lo baik-baik aja, kan?” tanya Joy terdengar khawatir.
Tita mendorong pelan badan Joy, “Gue nggak nerima tamu.”
Setelahnya, dia mendengar dengusan Ramon yang sama sekali tidak lelaki itu sembunyikan.
Tita semakin menatapnya sinis. Belum lupa di ingatannya kalau mereka berdualah yang memberi ide pada Erdit untuk pura-pura bunuh diri. Makanya, Tita malas bertemu mereka.
“Lo udah makan belum? Gue bawa chicken katsu sama salmon mentai kesukaan lo. Ayo, masuk.” Penolakan Tita tidak diacuhkan Joy. Dengan semangat, dia menarik Tita masuk yang membuat Tita mengernyit. Ini kan apartemennya.
Joy membawanya duduk dan membuka satu persatu barang bawaannya yang berisi makanan yang dia sebutkan tadi. Dia bahkan mau repot-repot bolak-balik ke dapur mengambilkannya sendok dan air minum.
Tita buru-buru mencegah, “Gue baru aja makan.”
“Ini cobain sedikit aja.” Joy mengangsurkan sesendok salmon mentai ke arah mulutnya namun Tita langsung menghindar.
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]
Storie d'amoreMenjadi wanita yang diinginkan pria-pria seksi, punya karir bagus dengan menjadi editor di sebuah majalah, wajah cantik, tubuh seksi, ternyata tidak lantas membuat Titania Aufaa bahagia. Tita terpaksa menelan pil pahit dalam salah satu fase kehidupa...