Apa yang lebih baik daripada teman yang berkhianat?
Pertemuan Keduapuluhempat“Dit! Erdit! Bangun, woy!”
Baru jam sembilan pagi. Masih terlalu pagi untuk Erdit yang tiba-tiba tersentak oleh suara Ramon yang terdengar tergesa-gesa mengganggu tidurnya.
“Apaan, sih, Mon? Gue baru tidur, nih,” gerutu Erdit. Dia bergerak sedikit. Alih-alih bangun malah memunggungi Ramon.
“Lo ngapain aja sama Laura, hah? Ngeseks lagi lo sama dia? Woy, jawab gue!” seru Ramon menggerak-gerakkan badan Erdit dengan tak sabar.
“Apaan sih lo? Ngaco!” sangkal Erdit masih dengan mata terpejam.
“Kalau nggak terus ngapain kalian rangkul-rangkulan di hotel? Lo bilang hari terakhir syuting kalian ketemuan, ‘kan? Kalian ngapain aja, hah?! Woi, bangun!”
Ramon menarik-narik Erdit hingga Erdit menyerah dan duduk bersandar di kepala ranjang.
“Cuma ngobrol biasa aja,” jawab Erdit lalu menguap.
“Ngobrol biasa ngapain pake rangkulan?”
“Laura bilang dia nggak bakal ganggu gue lagi. Kita juga udah maaf-maafan udah kayak lebaran. Pokoknya clear-in masalah gue sama dia di masa lalu, ‘kan gue udah cerita sama lo.”
“Terus kenapa pake rangkulan, gue tanya?!”
“Rangkulan apa, sih? Oh itu...gue cuma mau nolongin dia, pas kita lagi jalan mau ke hotel dia hampir nabrak tiang, ya gitu deh.” Erdit bersungut-sungut, “Haish...udah ah, ganggu orang tidur aja sih lo. Lagian kenapa sih emangnya? Lo kayak cewek lagi cemburu sama pacarnya. Eh, wait. Kok lo tau gue jalan sama dia. Lo lihat?”
“Iya gue lihat, tapi bukan lihat langsung. Gue lihat di akun gosip.”
“Oh.” Erdit tiba-tiba tersentak. Matanya seketika membola, “Hah?! Akun gosip?!”
Ramon mengangguk, “Foto kalian masuk akun perlambean. Mesra banget. Banyak yang nebak kalian pacaran sampe ada yang nyebut mantan pacar yang balikan. Lo lihat sendiri deh. Nih.”
Erdit pun mengambil ponsel Ramon yang disodorkan padanya, lalu dengan mata masih setengah mengantuk ia memeriksa apa yang terpampang di layar ponsel. Seketika matanya membelalak. Ramon benar. Ada postingan foto dirinya dan Laura di sebuah akun gosip. Meskipun fotonya tampak belakang tapi dia tahu itu dirinya.
“Hah, anjing!” umpat Erdit, “Ini siapa sih yang ambil foto. Kurang kerjaan banget, kampret!”
“Ini siapa lagi yang sok-sokan sekampus sama gue? Sok tau amat!”
Erdit masih terus mengomel sambil membaca komentar-komentar warganet di bawah foto dirinya dan Laura.
“Terus gimana ini, Dit? Bos udah nanyain." tanya Ramon penuh kekhawatiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
When She Meets The Bad Boy [COMPLETED]
RomanceMenjadi wanita yang diinginkan pria-pria seksi, punya karir bagus dengan menjadi editor di sebuah majalah, wajah cantik, tubuh seksi, ternyata tidak lantas membuat Titania Aufaa bahagia. Tita terpaksa menelan pil pahit dalam salah satu fase kehidupa...