42

376 27 14
                                    

"Kalo emang mau...untuk saat ini kan kamu masih kerja di tempat kerja kamu yang sekarang...jadi nanti otomatis di sini kamu gak full juga. Harinya bisa disesuaikan nanti. Apalagi di awal-awal juga mungkin Jimmy masih jarang klien jadi paling kamu cuma kerja kisaran empat sampai lima jam," Juni menjelaskan.

Di hadapannya, Rena berhitung dalam hati, tentang bagaimana dia harus mengatur kesehariannya jika memang dia bekerja di sini juga. Sebenarnya ini sudah dia pikirkan berkali-kali, namun dia masih belum sepenuhnya yakin. Dan ini juga baru pertama kalinya dia berbincang langsung dengan tiga orang founder Magic Shop sekaligus. Ya, Rena tau -- setelah mencari informasi dari Ares -- kalau Raka, Juni dan Asa adalah founder Magic Shop. Dan sebenarnya, almarhum Ega juga salah satunya. Mereka berempatlah yang memulai dari awal.

"Kalo misalnya nanti...Jimmy udah sepenuhnya jadi healer, itungan harinya gimana? Apa masih gak full juga?" tanya Rena, memutuskan untuk tidak lagi banyak berpikir sendiri dan mengutarakan semua yang dia pertanyakan dalam pikirannya selama ini. Sekalian saja, mumpung dia sedang bersama orang-orang yang bisa menjawab pertanyaannya. Detik ini, hatinya sebenarnya condong untuk menerima tawaran mereka. Jadi jika semua pertanyaannya terjawab dan itu cukup sesuai dengan kemauannya, Rena akan bergabung dengan tempat ini.

"Rencananya Jimmy gak akan sepenuhnya jadi healer," kali ini Raka yang menjawab, dengan suara lembut dan senyum teduh yang mampu membuat Rena tenang. Ini kedua kalinya Rena berbincang dengan Raka dan rasanya aura menenangkan Raka menjadi lebih kuat dari sebelumnya...setidaknya bagi Rena. "Jadi, nanti menyesuaikan kamu aja. Kapan aja bisanya. Di waktu-waktu yang kamu gak bisa, dia tetap jadi resepsionis."

"Kerja dobel gitu ya?" gumam Rena yang lebih terdengar seperti pertanyaan yang menggantung.

"Atau ini Jimmy perlu dipanggil sekalian ke sini? Biar bisa nyesuaiin langsung," Asa mengusulkan.

Raka menatap Rena, seolah mempelajari gesturnya. Sementara Juni menoleh pada Asa, bertanya siapa yang bisa menggantikan Jimmy jika mereka memanggilnya kesini sebelum ikut menatap Rena. Rena sendiri tidak tahu apa maksud keduanya menatapnya seperti ini. Meminta persetujuannya? Ah itu kan tidak penting, Rena di sini hanya mengikuti alur saja.

"Kami ngajak kamu karena pengen kamu jadi bagian dari kita aja. Mungkin kesannya kayak memberatkan karena urusan kami sama Bang Ega. Tapi kami gak mau kalo hubungan kita putus gitu aja. Iya memang kamu masih konsul di sini, kita masih bisa berhubungan satu sama lain tapi ya...beda, dengan narik kamu jadi bagian dari...eum...keluarga inti Magic Shop," terang Juni.

Hanya anggukan kaku yang bisa Rena berikan dalam menanggapi kalimat Juni. Memang, ada satu sisi dia merasa terganggu dengan ajakan ini awalnya. Benar kata Juni, seharusnya Magic Shop berurusan dengan Ega dan kini setelah Ega tiada ya sudah, hanya berakhir begitu saja harusnya. Tidak perlu mengajak Rena bergabung seolah menjadi pengganti Ega. Namun satu sisi lain, Rena justru merasa tersentuh dan hangat. Karena dia merasa seolah menemukan keluarga baru, seolah dirinya dihargai dan ada orang-orang yang menginginkan kehadirannya. Gadis itu mengalihkan fokusnya -- melirik Asa yang kini tengah menelepon Jimmy dan menanyakan tentang bisa tidaknya Jimmy menemui mereka sekarang -- demi menghindari perasaan harunya yang mulai membuncah. Namun Raka justru bersuara, seolah menambah rasa hangat ke dalam dada Rena.

"Almarhum Kakak kamu bawa kamu kesini, dikenalin ke kita secara gak langsung juga bikin kita ngerasa kalau kita dikasih amanat buat jaga kamu. Dan kalau kamu di sini, rasanya kita juga lebih gampang ngawasin kamu."

Kali ini Rena tersenyum. Jika memang apa yang dikatakan Raka benar, dia merasa bahagia sekali. Sekali lagi dia merasa seolah kehadirannya diinginkan dan dihargai. Wah rasanya dia sangat ingin berterima kasih dan memeluk Ega karena sudah mengenalkan dengan teman-teman Ega yang terlihat baik. Namun itu tidak mungkin bukan?

BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang