prolog

79.8K 5K 342
                                    


5 tahun yang lalu

"Tapi aga mau sekarang mom" rengek Arga sambil menggoyang goyangkan tangan mommy nya.

"Nanti ya, sekarang kamu main sama maid dulu oke"

"Tapi aga maunya sama mommy huaa" pecah sudah tangis Arga.

"Shuut sayang jangan nangis nanti adek nya bangun lohh, kamu kebawah aja yah"

"ENGGAK AGA MAU SAMA MOMMY, KENAPA MOMMY SELALU PILIH ADEK" teriak Arga.

Plak

"JAGA UCAPANMU ARGA, SIAPA YANG MENGAJARIMU BERTERIAK KEPADA ORANG TUAMU HA"bentak Aulia .

Sedangkan Arga masih memegang pipinya yang terasa panas setelah ditampar sang mommy.

"AGA BENCI MOMMY" teriak Arga berlari keluar kamar adiknya dan memasuki kamarnya sendiri, ia mengunci pintu kamar dari dalam.

Sedangkan Aulia masih mematung mendengar ucapan anaknya, apa yang ia lakukan kenapa ia menampar anaknya ia sungguh menyesal.

Siang sudah berganti malam namun arga masih mengurung diri, sudah ribuan kali orang mansion ini mengetuk pintu kamarnya namun ia masih tidak bergeming.

"Arga ini Daddy buka pintunya sayang" ucap Nathan berusaha membujuk anaknya, tadi siang istrinya menelfon dan menceritakan kejadian itu. Nathan segera bergegas pulang setelah mendengar kabar dari istrinya dan disinilah ia sekarang berusaha membujuk anaknya.

"Arga jika kamu tidak membuka pintu Daddy akan dobrak pintu ini" ujar Nathan.

Ceklek

Pintu kamar Arga terbuka sedikit, Nathan segera masuk kedalam kamar Arga dapat ia lihat sang anak yang duduk ditepi kasurnya sambil menggambar serta barang barang lainnya yang berserakan.

"Arga kita kebawah yuk, kita makan malem kamu belum makan dari tadi kan" ajak Nathan.

"Enggak, aga mau disini kalau ayah mau makan pergi aja kebawah ngak usah ajak aga"jawab Arga dingin.

"Jika kau berbicara dengan seseorang maka tatap orang itu, Daddy tidak pernah mengajarimu bertindak tidak sopan" nada suara Nathan meninggi.

"Aga bilang ngak mau ya ngak mau" balas Arga tak kala keras.

Plak

Untuk kedua kalinya pipi Arga terasa panas setelah mendapat tamparan, matanya memerah menahan tangis.

"Sa sa sayang Dady tidak bermaksud" ujar Nathan berusaha memeluk anaknya,namun arga beringsut kebelakang menjauhi Nathan.

"Pergi" ucap Arga degan air mata yang sudah membasahi pipinya.

"Arga"

"PERGI, N
Arga BENCI PAPA" teriak Arga beranjak keatas kasurnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Nathan berusaha untuk membujuk anaknya, namun ia semakin mendapat penolakan. Akhinya ia menyerah, ia keluar dari kamar Arga.

"Bagaimana sayang" tanya Aulia kepada sang suami, yang dijawab gelengan oleh Nathan.

"Aku khilaf, aku menamparnya" sendu Nathan, mendengar itu Aulia segera ingin masuk ke kamar Arga namun ditahan oleh Nathan.

"Sayang biarkan dulu, besok kita bujuk dia" ujar Nathan, Aulia menghela nafas niatnya ingin meminta maaf kepada sang anak namun malah menjadi rumit seperti ini.

ARGANIEL (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang