0.5

42.2K 3.7K 281
                                    

Happy reading

Keluarga yang selalu menjadi yang paling berharga bagi orang orang,ibu dan ayah yang selalu menjadi sandaran serta rumah untuk berpulang.

Bagi Arga itu semua hanya bullshit ,baginya tidak ada yang namanya keluarga, tidak ada yang namanya orang tua maupun rumah untuk berpulang.
Mungkin bagi orang orang Arga hanyalah anak nakal yang tidak pernah taat dengan aturan, tapi bagi Arga yang namanya aturan itu tidak ada karena ia selalu bebas untuk melakukan apapun tanpa larangan.

Sekarang Arga dan teman-temannya sedang berada di rumah sakit, tadi Revan,Rivky dan Arion bersikeras untuk membawanya ke rumah sakit karena tangannya yang terus mengeluarkan darah, sehingga mau tak mau ia harus ikut walaupun dalam hati ia sangat enggan namun mau gimana lagi, bahkan kakinya pun terasa bertambah sakit.

"Luka di tangan kamu cukup dalam,jadi Abang saranin buat di jahit ya,soalnya kalo ngak dijahit nanti lukanya tambah parah dan bisa infeksi"ujar daffin yang menangani Arga.

"Ish ngak mau enak aja jahit jahit pake Betadine aja kan bisa"tolak Arga mentah mentah.

"Arga jangan keras kepala,kalo cuman kamu kasih Betadine ini ngak bakal sembuh"ujar daffin.

"Tapi bang"

"Ngak ada tapi tapian,ayok sekarang duduk disana Abang mau ngambil alat alat dulu"

Arga hanya menurut,padahal ia paling tidak suka jika disuruh suruh tapi berbeda dengan daffin. jika pun awalnya Arga memberontak akhirnya ia akan luluh juga.arga dan daffin itu  cukup dekat mereka bertemu karena waktu itu daffin pernah berkunjung ke sekolahnya,pas juga saat itu Arga sedang terluka jadi daffin mengobatinya dan sejak itu lah mereka berdua dekat bahkan daffin sendiri sudah menganggap Arga seperti adik kandungnya.

Teman teman Arga hanya tertawa karena Arga langsung menurut, karena itulah alasan mereka membawa Arga kesini. mereka tahu jika Arga tidak akan bisa melawan daffin.

"Yang semangat ye ga"ujar Arion menggoda Arga, yang sudah tampak gelisah duduk di atas brangkar.

"Diem lu bangsat" umpat Arga,dengan tatapan tajamnya.

"Ga hati hati bang daffin mau nyuntik tuh"tambah Arion memanas manasi arga.

"Bacot diem lu,gara gara kalian juga gua disini"omelnya.

"Ye bukannya terimakasih ,malah ngomel lu baik kita bawa kesini"balas Arion.

Kemudian daffin datang dengan peralatannya.

"Bang jangan suntik ya"ucap Arga memelas.

"Kalo ngak disuntik gimana mau bius kamu ga,emang  mau dijahit ngak pake bius"tawar daffin,Arga langsung menggeleng.

"Makannya nurut aja,sakit dikit kok"

"Dikit matamu"

Daffin berjalan mendekati Arga dengan membawa jarum suntik yang siap ditancapkan, Arga yang melihat itu sudah menyiapkan Acang Acang untuk kabur, namun rencananya gagal para teman laknatnya itu malah mengurungnya dan memegang tangannya membuat dia tidak bisa bergerak sedikit pun.

"Anjir woi bangsat lepasin"Arga memberontak, namun karena kekuatan temannya itu lebih kuat dia tidak bisa melawan.

Arga menutup mata saat jarum itu menusuk tangannya, setelah daffin mulai membersihkan dan menjahit luka Arga.

"Udah lepasin arga nya,ini udah selesai"jelas daffin.

"Badan doank gede lu,sama jarum aja takut"ejek Revan tertawa, Arga yang diejek pun hanya menatap sinis teman temannya.

"Dah sekarang kamu boleh pulang, tapi kamu jangan banyak gerak dulu sama tangannya jangan kena air.jangan lupa juga buat ganti perban ya"nasehat daffin.

"Iya iya,Abang cerewet banget sih"gumam Arga turun dari brangkar.

"Arga pulang ya"pamitnya yang dijawab anggukan oleh daffin, kemudian mereka keluar dan mengantarkan arga pulang ke apartemennya.

.........

Arga sedang berbaring di kasurnya, selepas  diantarkan oleh temannya tadi mereka langsung pulang.

Arga menghela nafasnya,ia berjalan ke arah balkon menikmati angin malam yang meniup tubuhnya.

Teringat dengan kejadian ia bertemu dengan keluarga yang membuangnya dulu.

Ah ia teringat dengan ucapan Nathan tadi bahwa adiknya akan ikut sekolah disana siapa lagi kalau bukan geo, dan ia merasa mulai sekarang hidupnya tidak akan tenang.

Bahkan air matanya yang dikeluarkan oleh mommy tak membuatnya iba sedikit pun, kesakitan yang ia dapatkan di masa lalu membuatnya tidak perduli lagi dengan mereka.
Mereka yang membuangnya,lalu untuk apa mereka meminta arga kembali.

...........

Di mansion marvelino para keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga.

"Dad aku besok masuk sekolah kan"tanya geo membuka suara.

"Iya besok Dady dan Abang mu akan mengantar mu"jawab Nathan.

"Aku juga ikut mas"ujar Aulia.

"Tidak usah,kamu di rumah saja ya"

"Tapi-"

"Iya mom, mommy di rumah aja besok,lagian kita cuman anterin adek sebentar abis itu langsung ke kantor juga kok"jelas Novan.

"Hm baiklah kalian selalu saja melarang mommy ini dan itu"

"Tapi mas aku ingin bertemu dengan Arga besok"ulang Aulia.

"Maksud mommy apa, kalian udah ketemu sama Arga"ujar Joshua.

"Mom"ucap thalia meminta penjelasan.

"Tadi Dady dan mommy kalian bertemu dengan Arga disekolah"

"Lalu kenapa kalian tidak membawanya kembali"ucap thalia.

"Adek kalian berubah"ujar Nathan pelan.

"Maksud Daddy apa,apa yang berubah. sebaiknya kita menjemputnya sekarang ayok dad aku ingin bertemu Arga"ujar Joshua berdiri dari duduknya.

"Duduklah, Daddy tidak yakin dia akan mau kembali"

"Dad tolong bicara dengan jelas,jangan berbelit-belit "

"Hiks hiks ini semua salah kita mas, seharusnya kita tidak membawanya ke sana"tangis Aulia.

Thalia berpindah duduk kesamping mommy nya,dan memeluk Aulia.

"Sebenarnya apa yang terjadi dad"ucap Novan.

"Kalian akan tahu besok, sekarang masuklah dalam kamar kalian dan istirahatlah"perintah nathan kemudian membawa Aulia ke atas menuju kamar mereka.

Begitu juga yang lain menuju kamar nya masing masing.

Sedangkan GEO sedari tadi tersenyum,ia tidak sabar untuk bertemu dengan Abangnya besok.ia akan membawa abangnya pulang dan berkumpul lagi dengan mereka.

Padahal  ia tidak tahu apa yang akan terjadi besok.....



Guysss Mimin combackkkkkkkkk

Selamat membaca,semoga suka ya

Jangan lupa vote, komen sama follow Mimin okeyyy

Pay pay

Typo juga banyak jadi maklum ya,soalnya mimin setelah nulis langsung publish



ARGANIEL (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang