0.41

15.5K 1.4K 54
                                    

Happy reading

Perlahan arga membuka matanya,kelapanya terasa sangat pusing saat ini.

"Ga Lo udah sadar?"

Arga melihat ke sampingnya,disana ia melihat aska yang posisinya terikat pada sebuah kursi.begitu juga dengan dirinya yang sama terikat.

"Kita kenapa bisa disini?"tanya Arga.

"Devan nemuin kita"jawab aska,namun Arga mengernyit heran karena dirinya tidak mengigat apapun.

"Maksud Lo?"

"Dia Dateng saat Rahel yang keluar"ucap aska.

Arga kaget saat aska menyebut Rahel,ia memperhatikan tubuh aska tampak lengan aska yang masih mengeluarkan darah yang ia pastikan itu karena Rahel.

"Lengan Lo"

"It's okey"

"Tapi"

"Udah daripada Lo khawatirin luka gua,mending sekarang kita mikir gimana caranya kita keluar dari sini." ucap aska memotong perkataan Arga.

Arga mengiyakan perkataan aska, setidaknya ia bisa meminta maaf nanti setelah mereka keluar dari sini.

Arga memperhatikan sekitarnya mencari sesuatu yang dapat membuka ikatan di tangannya,begitu juga dengan aska.

Perfect

Aska menemukan pecahan kaca di sudut ruangan ini.

Ia berusaha untuk menggeser kursinya.

Setelah melewati perjuangan,akhirnya aska berhasil sampai pada sudut ruangan itu.ia menggesekkan tali yang mengikat tangannya pada kaca itu,ia tidak memperdulikan jika tangannya terluka yang terpenting tali itu putus.

Ctass

Berhasil tali itu putus, walaupun tangannya terluka.aska segera membuka ikatan pada kakinya dan pergi membantu Arga membuka ikatannya pula.

Sekarang mereka berdua sudah bebas namun yang sangat menjadi masalah kali ini adalah jalan keluarnya.ruangan ini tidak memiliki celah sedikitpun untuk mereka keluar,bahkan pencahayaannya pun sangat temaram.

"Ka sekarang gimana,ngak ada celah anjir"

"Devan bangsat emang"umpat aska.

Namun satu hal yang tidak mereka ketahui,bahwa sedari tadi mereka di awasi oleh seseorang.

"Ternyata mereka cukup pintar"ucapnya.

💭

"Van gimana,ada petunjuk?"tanya daffin kepada Revan.

"Udah ini,Revan nemuin rekaman cctv jalan yang Bangkep mobil itu.mereka masuk ke hutan bang"
Jelas Revan.

"Oke sekarang kita berangkat"putus daffin kemudian segara keluar untuk mengambil mobilnya.

Tiga puluh menit kemudian akhirnya mereka sampai pada tempat tujuan,namun mereka kalah cepat karena keluarga Marvelino sudah berada disana.

"Mana Arga"ucap daffin to the poin pada Novan.

"Dia ngak ada"jawab Novan.

"Jangan bohong Lo, sekarang bilang Dimana Arga"

"Buat apa gua bohong di situasi kayak gini,kalo lo ngak percaya silahkan periksa sendiri"

Daffin segera masuk kedalam rumah dan meneriaki nama Arga,namun nihil tidak ada sama sekali.

"Argaaaaa"

"Abang mohon"lirih daffin.

"Bang"panggil Rivky.

"Arga ngak ada disini bang"

ARGANIEL (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang