0.27

26.6K 2.5K 254
                                    

Hai pertama Tama Mimin mau bilang dulu kalo ini adalah up terakhir Mimin ya untuk satu Minggu kedepan ini Mimin bener bener ngak bakal update karena bakal ujian.
Setelah ujian selesai Mimin bakal update laki.

Oh ya Mimin mau ngucapin makasih ya buat 100k pembaca

Sayang kalian banyak banyakkkk

Tungguin Arga terus ya

Happy reading

Arga membuka matanya perlahan untuk menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam pupil matanya,ia melihat ke sekeliling ruangan tempat ia berada sekarang ini bukan apartemen ataupun mansion terakhir ia ingat kepalanya sangat pusing dan penglihatannya kabur,lalu ia tidak ingat apa apa lagi.

"Dek kamu udah bangun,gimana masih pusing?"

"Bang daffin"kaget Arga.

Daffin berjalan dan duduk di tepi kasur .

"Kok arga bisa disini,tadi kan Arga mau ke apartemen"ujar Arga.

"Gimana kamu mau ke apartemen sedangkan kamu pingsan di jalan Arga,untung Abang tadi lewat kalo ngak Gimana coba itu juga dahinya luka bukannya di obatin malah keluyuran"omel daffin.

Arga meraba dahinya yang terluka dan sudah di perban,pasti daffin yang mengobati.

"Masih pusing?"tanya daffin.

"Em udah enggak kok makasih ya udah obatin Arga,untung Abang yang bawa kalo misalnya orang gila gimana ihhh kan serem"ujar Arga.

"Ya kamu juga ngapain tidur tepi jalan"

"Eh bukan tidur ya itu namanya pingsan,masak Abang dokter ngak tahu lagian nih ya ngapain juga Arga tidur di tepi jalan gitu kayak org ngak punya rumah"omelnya.

"Udah sekarang jelasin kenapa kamu bisa pingsan terus itu juga dahinya kenapa luka,lukanya dalem loh ga"

Arga terdiam,ia kembali teringat kejadian di rumah tadi saat Novan mendorongnya.haha miris sekali hidupnya di curigai oleh keluarganya sendiri.

"Tadi Arga jatoh"jawab Arga berbohong.

"Kamu bohong"

"Eh enggak kok"

"Kalo enggak coba liat mata Abang,ayok"namun Arga tidak berani inilah kelemahan Arga ia tidak akan bisa menatap mata seseorang jika ia sedang berbohong dan sialnya itu diketahui daffin.

"Bohong kan,kamu itu ngak bakal bisa bohong dari Abang arga.abang tahu kebiasaan kamu itu, sekarang jelasin kenapa bisa luka"ucap daffin dengan tatapan mengintimidasi.

Sejujurnya Arga sangat malas menceritakan kejadian tadi,ia tahu jika daffin akan sangat emosi ketika mendengar ceritanya.namun jika ia tidak menceritakannya bang daffin tetap akan memaksanya bercerita.

"Huuu tadi itu.

"
Daffin segera bangkit dari duduknya ia akan memberikan pelajaran kepada keluarga itu karena sudah berani melukai adiknya,bahkan setelah mereka memohon untuk Arga bersama mereka tapi mereka malah menyakiti Arga lagi.
Saat daffin akan pergi Arga mencekal tangan daffin"Abang mau kemana?"

Sudah ia tebak jika daffin akan emosi.

"Kemana lagi,Abang mau ngasih keluarga kamu itu pelajaran baru ia kemaren mereka ngemis ngemis minta maaf dan sekarang mereka malah lukain kamu lagi.mereka itu ngak pantes sama sekali disebut keluarga ga"

ARGANIEL (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang