--------------------------------------------
"Maaf aku meninggalkanmu disini untuk sementara" Kalimat pertama yang paling aku ingat untuk saat ini. Beberapa orang mungkin sangat menikmati masa kecil yang bahagia bersama orangtuanya. Kau mungkin dicap sebagai orang gila jika meninggalkan anak berumur 5 tahun dan berjanji untuk kembali, tetapi kau tidak menepatinya.
--------------------------------------------
*1 minggu sebelum ditangkap*
Matahari mungkin sangat sombong hari ini, aku melakukan kegiatan yang biasa aku lakukan, ya! Membeli permen dan juga es krim. 4 Bechtel sudah ku habiskan siang ini. Bechtel adalah mata uang resmi yang digunakan sejak masa pemerintahan Eternity di Negara Nirz."Hei X! kau mengisi ulang insulin lagi?"
Kenalkan, dia Shina sahabatku yang berasal dari Kota Mattium. Jika kau mencari kota yang penuh dengan gencatan senjata, mungkin kota ini cocok untukmu. Kota Mattium sendiri tidak lain merupakan kota dengan sabana yang luas akan tetapi penuh dengan yang namanya konflik. Yah~ kalian sebaiknya tidak menginjakan kaki di sana.
Aku bertemu Shina tepat 12 hari setelah berjuang bertahan hidup dengan membawa buku yang ditinggalkan sejak aku kecil. Bagaimana bisa orang-orang memberikanku beberapa Bechtel setiap melihat aku membawa buku ini? Shina ditinggalkan juga oleh orangtuanya karena mati saat perebutan Negara Bagian Nirz. Dengan kematian kedua orang tuanya, gadis ini memilih untuk pindah ke Kota Burzche.
Perut sudah terisi penuh dengan makanan yang tidak jelas. Untuk sementara kami duduk di kursi taman kota, aku mendapatkan ide setelah melihat anak dan ayah bermain pistol mainan, ketika si anak menembakan keayahnya, ayahnya langsung berpura-pura mati.
"Hahh, andai ada senjata semematikan itu," ucap Shina sambil mendengus kesal. Aku tidak tahu apa isi pikiran seorang psikopat ini.
"Bagaimana jika kita yang membuat lalu kita jual kepada pemerintah?" jawabku yang saat itu hanya ingin menghibur Shina dari sikap psikopatnya. Saat itu Shina langsung memeras dan menarik tanganku untuk mengajakku ke rumah dengan mata yang berbinar aneh miliknya.
"Ayo! Kita buat X!"
AKU TERJEBAK.
Untuk langkah awal kami membuat peluru yang didesain oleh Shina. Dengan latar belakang ayah seorang pembuat peluru terkenal di seluruh Mattium, merancang sebuah peluru bukanlah masalah bagi Shina.
"Aku ingin merancang sebuah peluru yang sangat cepat, mematikan dan kuat," Shina berkata sambil berapi-api.
"Oke, untuk yang pertama kita coba menggunakan logam Bismuth," kataku sambil mempertimbangkan bahwa memilih Bismuth itu sangat cocok dengan apa yang diinginkan Shina.
Setelah merenungkan desain dan membuatnya menjadi sebuah peluru, dengan perasaan tidak bersalah kami mencobanya di pistol sungguhan.
"Kau siap?" tanyaku kepada Shina. Dengan perasaan ragu Shina menarik pelatuk dari pistol tersebut.
"DOR!!!"
Peluru buatan Shina hancur sebelum mencapai target.
Setelah 6 hari mencoba hal serupa dengan berbagai macam logam, Titanium, Litium, bahkan kami mecoba dengan Karbon, kami belum mendapatkan titik terang.
"Ini tidak akan berjalan mudah," hembus Shina terlihat putus asa atas kegagalan yang kita dapat.
Aku berjalan ke arah jendela dan mencoba memakan beberapa permen untuk menenangkan sebagian saraf otakku sembari membaca lanjutan buku yang aku bawa sedari kecil. Suara lembar buku yang bergesekan menyingsing masuk ke telinga.
Aku membaca di halaman 32 dan menemukan bahwa ada logam yang diciptakan dari suatu senyawa. Senyawa itu sangat kuat, stabil dan sangat ringan. Bagaimana seseorang bisa membuat senyawa seperti ini?! Aku menguatkan diriku yang saat itu bergetar untuk melihat susunan dari senyawa aneh ini dan dikecewakan karena lembaran selanjutnya dari buku ini menghilang.
"Kemana halaman ini?"
101-The Book
**************
KAMU SEDANG MEMBACA
101-The Book
FantasyDunia steampunk abad pertengahan merupakan dunia tempat X - anak yang berumur 16 tahun bersama teman-temannya - berada. Dalam dunia tersebut tercipta teknologi yang dapat mewujudkan segala macam senyawa yang ada di alam melalui tubuh manusia. Dial...