Bagian 24 - Kesiapan

18 6 2
                                    

********

"X! Shina! Leo! Lama tak berjumpa!"

Lengkingan Zara sambil berlari bersama Tuan Gazef yang tertatih-tatih mengikuti Zara dari belakang.

"Tuan Putri! Anda harus berhati-hati."

Sahut Tuan Gazef.

Dalam sekejap, teriakan Zara membuat seluruh pasang manik mata memperhatikan kami dengan seksama. mereka begitu heran melihat kami yang nampak akrab dengan Tuan Putri Zara.

"Apa yang kau lakukan disini X?"

Sapa Zara sambil memperhatikan sekeliling.

"Bau ini... Bukankah ini bau roseus Gazef?"

"Benar Yang Mulia."

"X! Kau mencoba meminum ini?"

Lanjut Zara yang menunjukan raut muka kusut seperti melihat bajingan nakal. Aku tahun ini berumur 17 tahun, lagipula aku hanya ingin mencoba apa yang diminum oleh orang dewasa bukan? Ini terkesan sangat aneh dan menyusahkan untuk anak seumuran Zara.

"Aku h-hanya ingin mencobanya."

Jawabku sambil memalingkan pandangan ke sekitar pedagang yang sedang memperhatikan kami.

"Hehei lihat! Wajah X memerah seperti kepanasan!"

Ejek Leo dengan senyum lebar mengitari setengah wajahnya. Shina langsung tertawa kecil sambil menangkup bibir kecilnya.

"Zara, kami ingin meminum ini sebagai tanda persaudaraan kecil kami."

Jawab Shina sambil mengelus kepala kecil Zara. Dengan perkataan dari Shina yang sangat lembut, Zara perlahan mulai tersenyum kecil. akan tetapi itu tak berlangsung lama. ia mulai melipat tangan di depan dan memalingkan wajahnya sembari merajuk kepada kami.

"Sudahlah Tuan Putri, mereka sedang merayakan pertemuan kembali setelah 1 tahun menempa diri di masing-masing squadron."

Tuan Gazef mencoba untuk menenangkan Zara Hevilia yang sedang merajuk dan Zara perlahan mulai menurunkan tangannya.

"K-Kalian tidak dalam satu squadron?"

Tanya Zara dengan wajah yang perlahan memerah.

"Memang kami tidak dalam satu squadron, akan tetapi persahabatan membuat kami semakin kuat Zara, berkat tekad dan ketekunan kami dalam berlatih."

Leo yang sangat percaya diri membuat kami tidak mendapatkan kesempatan untuk pamer di depan Zara.

"Heh? Apa kau yakin?"

Jawaban Shina seperti menuangkan minyak ke dalam api yang sedang berkobar.

"Apa?! Itu sudah jelas dibandingkan dengan orang-orang yang berlatih di Maddinia!"

Kucuran minuman roseus yang dituangkan ke dalam gelas terdengar nyaring, pedagang minuman itu langsung menghampiri kami bertiga.

"Sudah, sudah. Ini minuman kalian. Tidak baik untuk bertengkar sesama teman kan?"

Kami seketika membisu ketika dibawakan minuman oleh pedagang tersebut.

"Ah... Terimakasih pak. Maaf sudah membuat gaduh daganganmu."

"Tak apa... Maaf jika saya tidak sopan. Perkenalkan saya Adjei Sracus. Saya adalah pedagang keliling."

Jawab pedagang tersebut sambil menyodorkan tangannya untuk berkenalan. Aku pun menjabat tangannya yang lusuh dengan lembut.

"Aku X dan ini teman-temanku Shina dan Leo."

"Kalian lucu sekali... Ah! maafkan hamba jika lancang yang mulia!"

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang