Pandora sudah hancur lebur karena gelombang kuat menerpa kami saat ini.
"WUUUUUSSSSHHHH!!!!"
Ditengah gempuran tersebut terdengar suara Dial yang diaktifkan di dekat kami saat terhempas gelombang kuat.
"NGGUNG!!"
"JEB!"
Kami tiba-tiba berpindah tempat.
"Tempat ini?! Gamacuz!!" seru Benjamin Ficus.
Tanpa kami sadari Hica Swazicoff tergeletak tak berdaya tepat di sebelah Dios Cristata. Ia meringis kesakitan.
"Hica! Apa-apaan kau?! Kenapa memaksakan dirimu untuk menyelamatkan kami?!"
"Agh... Firasatku s-sangat buruk ketika melihat Eternity berada di istana Kerajaan Nwara, aku melihat beberapa bangunan sudah hancur di sana, keadaan ini benar benar kacau," ringis Hica dengan nada pelan dan lembut.
"Bagaimana keadaan Mira?" tanyaku kepada Hica Swazicoff.
"Ia sedang menuju ke Maddinia untuk memberitahu Shina dan Ixora Aster bahwa kita harus berpindah tempat dari kerajaan ini," ujar Hica dengan mata berair menahan sakit.
"X menanyakan keadaannya," tegas Dios dengan mata menusuk.
"Dia... belum pulih," ucap Hica Swazicoff dengan terbata-bata.
Beberapa orang di sekitar markas Squadron Niffler menghampiri kami. Ya ini adalah Gamacuz markas Squadron Niffler. Hujan badai menyambut kami di Gamacuz yang merupakan pengaruh dari Cyberse Link Elektromagnetik yang dimana Cyberse Link ini menarik seluruh awan hujan sehingga membuat seluruh tempat ini dipenuhi dengan petir dan awan hujan.
"T-Tuan Dios? Apa yang membuat anda kemari?" sapa salah satu anggota squadron.
"Cepat panggilkan, Clero Thompson!" ucap Benjamin Ficus kepada anggota tersebut. Anggota tersebut kemudian berlari untuk mencari pemimpin squadronnya.
Rintik kecil hujan saling bersahutan dengan hiasan petir yang sangat senang menari kesana kemari di atas langit Gamacuz menemani kami yang tengah dilanda kepanikan
"Cuaca disini sungguh kacau," keluh Dios Cristata sembari menggendong Hica Swazicoff di punggungnya.
"Sebaiknya kita disini untuk beberapa hari sambil menunggu Hica pulih," saranku kepada Dios. Ia menjawab dengan anggukan kecil sambil memandang Clero yang baru saja tiba.
"Kalian langsung saja menuju asrama kami," sambut Clero kepada kami.
"Baik-"
"Tunggu dulu," ucapan Dios langsung dipotong oleh Benjamin Ficus. Kening Dios Cristata berkerut mendengar sergahan dari Benjamin Ficus.
"Ada apa?" tanya Dios. Benjamin Ficus lantas memalingkan pandangannya kepada Clero Thompson untuk menanyakan sesuatu.
"Kau memiliki tempat yang berbatasan dengan Danau Sarht kan?" tanya Benjamin dengan mata berbinar.
"Iya, Danau Sarth ada di sebelah utara markas kami tapi, danau itu sebaiknya tidak disentuh oleh manusia," jelas Clero.
"Justru hal itu yang semakin membuat semua ini menarik! Aku telah menemukan resonansi energi Elemental Neon di daerah tersebut beberapa waktu yang lalu," sahut Benjamin Ficus.
--------------------------
Sementara itu di Maddinia markas Squadron Leucrotta, terlihat Mira Evodia yang tengah memaksakan diri untuk bertemu dengan Ixora Aster dan Shina Magnolia Ishtar.
KAMU SEDANG MEMBACA
101-The Book
FantasyDunia steampunk abad pertengahan merupakan dunia tempat X - anak yang berumur 16 tahun bersama teman-temannya - berada. Dalam dunia tersebut tercipta teknologi yang dapat mewujudkan segala macam senyawa yang ada di alam melalui tubuh manusia. Dial...