Bagian 55 - Perang Mattium Lembar IV

13 1 0
                                    

Aku telah melakukan dosa yang sangat tidak diinginkan oleh orang manapun. Akan tetapi perasaan lega bercampur ketakutan mengisi lubuk hatiku saat ini.

"Benar kata Leo, Dial, Exodial dan Anchentrys teknologi ini membuat semua orang lupa apa kegunaan dari teknologi ini. Menciptakan teknologi ini adalah Dosa akan tetapi manis untuk sebagian pihak. Dosa yang manis adalah kata yang tepat untuk menggambarkan teknologi ini."

"Gusta! Apa yang kau lakukan?!" teriak Agnis yang telah sadar berlari menghampiriku yang berlumuran darah.

"Aku telah melakukan dosa yang manis," sahutku tanpa sadar menitihkan air mata.

"Aku paham perasaanmu, kau jangan terlalu terbawa suasana. Kita akan mengubah sejarah palsu yang diciptakan oleh Eternity," sahut kakakku. Ia kemudian berjalan mendekati kepala Tuan Zidane dan mengayunkan Cynometra miliknya.

"BRAAAAKK!!!"

Kepala Tuan Zidane dihancurkan oleh Agnis. sesaat setelah itu aku telah menyadari bahwa ia adalah orang yang bengis ketika membela Inersia. Kurasa Mesin Pemenggal bukanlah sekedar julukan untuknya. Pasang manik matanya sedikit merah, cengkraman tangannya gemetar saat memegang Cynometra.

"CRAKKK!"

Agnis terlihat menusuk dada Tuan Zidane kemudian mencabut jantung Exodial yang tertanam dalam tubuhnya. 

"Bajingan ini adalah mata-mata saat Perang Entitas Agung. Dia menyebabkan bangsa kita hancur dan membocorkan teknologi Anchentrys buatan kita," ucapku kepada Agnis.

"Itu bukanlah hal yang mengejutkan lagi. Kekuatan tempur mereka jauh melebihi kita. Tanpa bantuan Kekaisaran Celosia kita bukan apa-apa. Kau lihat para kloningan itu?" ucap Agnis sembari menunjuk para Neo-Inersia yang sedang bertarung.

"Tentu. Itu adalah kloningan ayah," sahutku.

"Kau benar. Manusia menjijikan seperti para Eternity harus menerima akibatnya karena telah mempermainkan tubuh ayah kita," ucap Agnis.

"Baiklah sekarang mari kita uji Anchentrys bodohmu," sanggah ku yang mulai memasang sikap bertarung. Kami telah dikelilingi oleh kloningan Neo-Inersia ini.

"Baiklah. Sekarang kita mulai pertunjukannya Gusta!" pekik Agnis dengan semangat.

"Free Zone!" ucap kami berdua melakukan aktivasi Free Zone.

"Aku sangat menunggu saat-saat seperti ini," sanggah Agnis.

Agnis pun mengeluarkan Cynometra dari kubus energi miliknya. Aku pun membentuk puluhan pistol. Aku menggabungkan reaksi fusi yang didapat dari fitur 'Creation'  Chromo Farium dan sedikit tenaga dari Cyberse Link yang aku serap. Ini seperti peluru yang dapat membekukan lawan.

Agnis mulai mengangkat Cynometra ke atas kemudian mengayunkan ke bawah menghantam tanah dengan sangat keras.

"DOOOOOMMM!!!!"

Getaran yang terjadi membuat tanah berguncang hebat hingga menimbulkan retakan yang dalam. Tanah di sekitar terangkat dan menjepit semua Neo-Inersia hingga menghancurkan tubuh mereka.

"Hei Agnis! Perhatikan seranganmu!" pekik ku kepada Agnis.

"Hah?! Apa masalahmu?!" sahutnya tak mau kalah.

"Dasar bodoh! Kau hampir membunuhku," sahutku berdengus kesal.

Tak lama setelah itu Neo-Inersia kembali muncul, mahluk-mahluk ini seakan tak ada habisnya.

"Kau merasakan sesuatu yang aneh Gusta?" tanya kakak ku.

"Iya.... mereka seperti-" 

"Memiliki Anchentrys yang sama," potong Agnis.

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang