*1 Minggu kemudian*
"KREKK!"
Suara langkah kaki yang menginjak ranting kecil.
"Ah, pemandangan yang indah."
"Negeri ini cukup bodoh karena mengisolasi diri dari berita dunia."
"Deklarasi perang telah berkumandang! Ayo kita habisi 'keajaiban' milik Negara Celosia."
"Neo-Inersia! Lakukan pengepungan di seluruh wilayah Taman Tundra Efrilheim!"
---------------------
Hari ke 7 kami tinggal di Taman Tundra Efrilheim untuk menunggu Anchentrys kakak ku agar dapat digunakan. Kami melewati hari dengan berlatih memksimalkan masing-masing Exodial maupun Anchentrys milik kami dengan bantuan kakak. Dia cukup meyakinkan untuk menjadi seorang mentor di Akademi Oxitrone.
"TRAAAANGGGG!!!"
Suara besi yang beradu di tengah latihan kami.
"Kau yakin tidak menunjukan sesuatu yang spesial milikmu?" ucap Agnis.
"Musuh bisa saja sedang mengintai kita saat ini, aku akan melakukannya saat mereka benar-benar dihadapanku," sahutku.
"CTASSSSS!!!"
Agnis terpental ke belakang setelah menangkis Chromo Farium dalam bentuk pedang.
"Bagus! Sekarang aku akan memaksa agar kau memperlihatkan hasil latihan rahasiamu itu," sindir Agnis.
"Setidaknya perlu sepuluh orang untuk menahan serangan ini~" sahutku yang mulai melantur.
Agnis pun memanggil teman-temanku untuk ikut menahan serangan yang akan aku keluarkan.
"Hei cepat hentikan latihan kalian, Gusta akan mencoba kekuatan barunya, ayo tahan bersamaku," seru Agnis.
Merekapun berbondong untuk berkumpul menahan serangan yang ingin Agnis lihat.
"Apa kau sudah gila?!" pekik kencang terlontar dari mulutku.
"Tenang, aku bisa menahannya~" ejek Agnis.
"Baiklah, jangan menyesal jika terluka."
"NGUUUUUNGGGG!"
Aku saat ini mulai terbiasa dengan pengaktifan Anchentrys milikku, akupun sadar bahwa mataku mulai memutih dan tubuhku dapat dikendalikan dengan baik.
"Baiklah, semuanya masih dalam kendaliku."
Aku mulai membuat kepalan tangan dengan Inerium dari Chromo Farium berukuran sedang, kemudian mengalirkan energi Cyberse Link untuk membalut tinjuku dengan Tinju Astaroth.
"Tangan pertama, tangan kesenangan," ucapku sebelum melepaskan Inerium yang menyerupai tangan ke arah Agnis.
"DOOOOMMMM!!!!"
Hempasan energi yang sangat dahsyat meretakkan tembok pembatas di seluruh arena latihan. Manik mata Agnis Inersia seakan tidak percaya melihat pukulan itu.
"Apakah Gusta telah membuka 'Create' dengan Chromo Fariumnya?! Itu hanya Tinju Astaroth biasa. Mengapa energi ledakannya sehebat ini? Reaksi fusi?! Itu mungkin masuk akal tapi ada tambahan gerakan yang aneh," gumam Agnis yang kebingungan.
Tinju tersebut berputar dengan kencang kemudian menjauhi titik pusatnya secara melingkar.
"Gusta mengincar bagian belakang?! Jika dilihat dari gerakan tinjunya itu..."
KAMU SEDANG MEMBACA
101-The Book
FantasyDunia steampunk abad pertengahan merupakan dunia tempat X - anak yang berumur 16 tahun bersama teman-temannya - berada. Dalam dunia tersebut tercipta teknologi yang dapat mewujudkan segala macam senyawa yang ada di alam melalui tubuh manusia. Dial...