Bagian 31 - Masalah yang Tumbuh

15 3 0
                                    

**************

"DOOM!!!"

"Hei kau terlalu berlebihan, Vahra."

Ucap Gazef Stronia sambil memandang Vahra Helheim dengan tajam.

"Kau tidak boleh terlalu lembek. Lawan kita adalah Anchentrys Alpha."

Sahut Vahra dengan nafas sedikit terengah-engah.

Asap disekitar arena menyebar dengan lihai. Serangan telak tadi mengenai X.

"Ch!!! Hukum kekekalan massa terlalu berat untuk tubuhku saat ini."

Ucap Vahra Helheim merengek kesakitan.

Tanpa pikir panjang Mira Evodia berjalan mendekati Vahra Helheim untuk memastikan keadaannya.

"Kau baik-baik saja Tuan Vahra?!"

"Tanganku... Sepertinya patah."

Mira cukup terkejut melihat tangan Vahra Helheim menggelayut seperti itu.

"Itu cukup parah."

"Kau terlalu memaksakan diri."

Sahut Mira Evodia yang tengah melintangkan perban ke seluruh tangan kanan Vahra Helheim.

"GRRRUUGGG!!"

"Raaaaghhhh! Aku akan membunuhmu!!!"

X meronta keluar dari kurungan tanah yang dibuat oleh Gazef Stronia.

"Dasar berandalan!"

Umpat Vahra Helheim kepada X.

"Pengaktifan!!!"

"NGGGUUUUUNG!"

"Reaktor!"

"GRUUUUGGG!!"

Gazef Stronia melintangkan tanah berbentuk cincin raksasa melingkari X.

"Clero!!! Giliranmu."

Mata Clero Thompson terbuka, tatapannya tajam. Ia berlari dilanjutkan dengan lompatan tinggi sembari memusatkan kekuatan Exodialnya di tangan.

"Exodial!!!"

"WUUUUUSSSSHHHH!!!!"

Angin tiba-tiba berkecamuk di seluruh Arena Beatles.

"Tidak!!! Clero jangan!"

Clero tanpa ampun menghempaskan tenaga penghancur yang menyerupai sayatan angin. Exodial Oksigen tipe spesial adalah kekuatan milik Clero Thompson.

"Clero!! Jangan!!!"

Teriak Mira Evodia kepada Clero Thompson yang saat ini tidak menghiraukannya sama sekali.

"Hydra. Serang."

Ucap Clero Thompson sambil menghempaskan sayatan udara.

"WUSH!"

"SLASHH!!"

Tangan kiri X terpotong karena serangan milik Clero Thompson. Ia terjatuh dan seketika tidak berdaya meratapi tangannya yang terpotong dalam bentuk Anchentrys Alpha tersebut.

"Clero!!! Bajingan!"

Umpat Mira Evodia kepada Clero.

"AAAAAARRRRRRGGGGGGH!!!"

X berteriak sangat keras tanda kesakitan yang tak terhingga. Clero berusaha menyadarkan X bahwa dia hampir mencelakai teman-temannya. 

"Chromo Farium."

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang