------------------------
Satu minggu sudah berlalu sejak tragedi yang memilukan terjadi di Arena Beatles, Leo Delonix Regia telah dinyatakan tewas karena tertusuk Exodial tipe Sulfur Spesial di bagian perut oleh pihak Parade Detoria, yaitu Adjei Sracus. Hal ini mengakibatkan kematian instan dialami Leo Delonix Regia karena pengelupasan organ dalam miliknya yang diakibatkan oleh sulfur yang masuk ke tubuh.
Hasil autopsi menyatakan bahwa Adjei Sracus terkena radiasi logam Inerium yang sangat serius. Radiasi ini dapat membuat lumpuh tubuh korban, persis seperti yang dialami oleh tangan Hica Swazicoff dan kaki milik Vahra Helheim. Ini diakibtkan oleh Anchentrys tipe Alpha yang menurut sejarah dijuluki sebagai Peri Logam. Kekuatan dari Anchentrys ini masih menjadi misteri, karena minimnya informasi tentang Anchentrys ini.
------------------------
Pagi ini terlihat hiruk pikuk keadaan Pusat Kesehatan Akademi Oxitrone. Beberapa perawat sedang berusaha untuk memberikan perawatan kepada X yang saat ini belum menunjukan tanda kesadaran.
Langkah kaki silih berganti bersahutan, perlahan mulai mendekati ruangan X. Terlihat tiga orang yang mengenakan jas rapi berwarna hitam lengkap dengan celana panjang dan sepatu hitam. Mereka bertanya kepada salah satu perawat disana yang hendak mengambil rekam medis ke salah satu ruangan.
"Permisi, Bagaimana keadaan X?"
"T-tuan Dios?" ujar perawat tersebut yang terkejut melihat para petinggi berada disini.
Mereka terdiri dari Dios Cristata, Vahra Helheim dan Heryn Zidane Brazcue. Hari ini adalah pemakaman Leo Delonix Regia yang gugur saat mengikuti Festival Rexodinary.
"Silahkan lewat sini," ucap perawat terebut sembari menunjukan jalan kepada mereka.
"Hah~ Bagaimana kabar Shina?" sanggah Vahra Helheim sambil berjalan menuju ruangan X.
"Ia masih mengurung diri karena akalnya belum bisa menerima kenyataan bahwa teman yang ia sayangi telah mati dan yang satunya tengah koma selama 1 minggu," jawab Dios Cristata.
"Tenang, Parade Detoria tidak lama lagi akan menjadi kenangan," sanggah dari Heryn Zidane Brazcue sambil tersenyum lebar.
"Heh? Kau menunjukan wajah menjijikan itu lagi," ucap Vahra Helheim sembari mendengus kesal.
Langkah mereka pun terhenti di ruangan khusus yang sangat terkunci rapat. Kemudian perawat tersebut menatap mereka bertiga sembari berkata,
"Aku tidak yakin jika kalian siap menerima kenyataan ini."
Lantas Dios Cristata menatapnya dengan serius.
"Ia adalah anggotaku, X pasti akan segera sadar."
Mendengar perkataan Dios Cristata, mereka pun dipersilahkan masuk ke ruangan tempat perawatan X. dari keajuhan terlihat sinar lampu menerangi tempat tidur X yang saat itu dilengkapi dengan masker oksigen, dan beberapa selang infus menjalar di beberapa bagian tubuhnya.
"Kau yakin ini X?" ujar Heryn Zidane Brazcue kepada Dios Cristata.
"Konsekuensi yang mengerikan untuk sebuah teknologi," sahut Dios Cristata sembari menggenggam tangan X yang kurus kering.
Ditengah perbincangan terebut, Vahra Helheim menyela sembari mengenggam erat buku milik X.
"Aku tak dapat membacanya," ucap Vahra sembari meletakkan buku tersebut disebelah X.
"Aku melihatnya sendiri, hanya X yang mampu mengaktifkan pengunci dari buku tersebut sehingga tulisannya mampu terbaca," ujar Dios Cristata sembari mengganti bunga dalam vas dekat X terbaring rapuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
101-The Book
FantasyDunia steampunk abad pertengahan merupakan dunia tempat X - anak yang berumur 16 tahun bersama teman-temannya - berada. Dalam dunia tersebut tercipta teknologi yang dapat mewujudkan segala macam senyawa yang ada di alam melalui tubuh manusia. Dial...