"NGUUUUUNGGG!!!!"
"Baiklah kita sudah sampai," ucap Aira Ristas kepada rombongan Dios Cristata.
Mereka termenung melihat jamur raksasa terbentang di seluruh penjuru negeri, para penjaga dengan tangan kalsium milik mereka berkerumun untuk memastikan keamanan.
"Ini.... Taman Tundra Efrilheim yang melegenda itu?" tanya Benjamin Ficus kepada Aira Ristas.
"Kau benar. Aku menjaga taman ini selama beberapa dekade terkahir. Ini adalah tanah aset milik keluarga Inersia yang tak banyak diketahui orang," jelas Aira Ristas.
Tak lama kemudian mereka sampai di laboratorium milik Aira Ristas.
"DOOOM!!!!"
"Ledakan apa itu?" ucap Aira Ristas cemas.
"Kalian tunggu disini!" seru Aira Ristas sembari mengaktifkan Anchentrys miliknya.
"NGUUUUUNGGG!"
"DASHHHHH!!!"
Aira Ristas meluncur dengan cepat ke tempat ledakan terjadi.
"Apa-apaan kekuatan itu?!" ucap Mira Evodia sembari mendelik kaget melihat hempasan yang sangat kuat.
"Aku bisa tak lehernya memenggal, mungkin," sanggah Ixora dengan tata bahasanya yang kacau.
"YANG BENAR, AKU MUNGKIN TAK BISA MEMENGGAL LEHERNYA," teriak Mira Evodia kepada Ixora.
---------------
"WUSSSHHHH!"
"Apa yang terjadi disini?!" tanya Aira kepadaku.
"Ahk! Uhuk! Uhuk!"
"Aku hanya membalas perbuatan kakak bodohku ini," ucap ku.
Aku sangat puas ketika memberinya pukulan dengan Tinju Astaroth ke perutnya, terimakasih Vahra, ilmu ini sangat berguna. Kau tahu ini mungkin kelewatan tapi tak sebanding dengan penderitaanku selama 11 tahun ditinggalkan kakak bodoh ini.
"Argh, itu sangat menyakitkan," ucap kakak ku sambil membungkuk kesakitan dengan darah yang mengucur dari mulutnya.
"Kemana kau selama ini?!"
"Aku melakukan penelitian jangka panjang di Celosia, itu adalah tugas terakhir dari ayah," ucapnya.
"Penelitian?"
"Ayah sempat mencemaskan sebuah benda yang dapat mencegah pengaktifan Anchentrys, Exodial dan Dial. Benda itu adalah kubus energi yang memuat elektron sehingga dapat mencegah pengaktifan senjata-senjata tersebut, elektron tersebut dikumpulkan ke dalam kubus energi dan ketika dilemparkan kubus tersebut meledakkan elektron dalam radius 2 meter. Satu-satunya orang yang dapat memasukan elektron seperti itu adalah..."
"Heryn Zidane Brazcue," potong Benjamin Ficus embari berjalan masuk ke laboratorium.
Agnis menoleh kaget kemudian tersenyum kepada mereka.
"Kalian adalah teman adikku bukan? Terimakasih sudah menemani adik ku selama ini," ucap Agnis.
"Ficus?!" ucapku.
"X kau sangat bodoh, kami sangat mencemaskanmu dan syukurlah kau baik-baik saja," ucap Benjamin Ficus kepadaku.
Aira Ristas hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa. Ia kemudian segera menghubungi medis yang ada di fasilitas Ta'a untuk mengobati kakak ku.
"Apa yang sebenarnya kau pikirkan Gusta?" tanya Aira Ristas.
"Gusta?!" ucap Mira Evodia dan Hica Swazicoff mengernyit kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
101-The Book
FantasyDunia steampunk abad pertengahan merupakan dunia tempat X - anak yang berumur 16 tahun bersama teman-temannya - berada. Dalam dunia tersebut tercipta teknologi yang dapat mewujudkan segala macam senyawa yang ada di alam melalui tubuh manusia. Dial...