Bagian 44 - Endless!

12 1 0
                                    

Pertarungan yang tak terduga sedang berlangsung di dekat Danau Sarht, Benjamin Ficus akhirnya mengeluarkan perwujudan wilayah miliknya. Tiang Osmium yang tinggi nan besar menjulang di 5 sisi yang berbeda membentuk pola pentagram.

"Ini perwujudan wilayah milik Ficus," ucap Shina Magnolia Ishtar yang ikut masuk ke dalam wilayah Ficus.

"Bagaimana orang ini mengendalikan besi yang sangat berat?!" gumam Galio Corltopy yang sangat heran.

"DANG!!!"

"DANG!!!"

Logam-logam terlebut sudah berdiri tegak secara vertikal dan mengeluarkan aura aneh. Galio Corltopy tiba-tiba ditarik ke tengah susunan logam-logam tersebut.

"Apa? Sial, ada gravitasi yang kuat menarik ku!" ucap Galio Corltopy dari lubuk hatinya.

"Ficus!!! Tanganmu?! Apa yang sebenarnya kau lakukan?" sergah Shina mengernyit kaget melihat kedua tangan Leo yang lebam menyelimuti seluruh tangannya.

"Tiang-tiang ini memusatkan massa miliknya di tengah sehingga tercipta kumpulan gravitasi yang dapat menarik lawan hingga tercabik-cabik. Tapi perwujudan wilayah ini diikat oleh hukum konduksi yang harus mengorbankan kedua tanganku sebagai media untuk memindahkan berat dari masing-masing tiang logam tersebut dan mengeluarkannya kembali lewat tanganku."

Benjamin Ficus melintangkan senyuman menyeringai di bibirnya.

"Kali ini aku tak akan membiarkan kalian merusak akademi lebih dari ini, matilah kau."

" Cabik!!!"

"BRAAAKKK!!!"

Darah segar bercucuran di sekitar tempat pertarungan. Galio Corltopy melihat bahwa Benjamin Ficus sangat mengandalkan ilmu pengetahun dan Exodial. Tangan yang terlepas dari lengan Galio, membuatnya tersadar bahwa ia bisa saja kalah. Akan tetapi,

"Hahaha!!! Lumayan! Ini jadi semakin menarik. Aku makin ingin memotong kepalamu itu Benjamin Ficus!" ucap Galio Corltopy dengan aura membunuh yang makin menakutkan.

Galio saat itu hanya ingin membawa kepala Benjamin Ficus. Ia lantas melakukan aktivasi Anchentrys miliknya.

"Lambang W, Nomor atom 74!"

"WUUUUUUSSHHHH"

"Shina! Aku harus mengeluarkanmu dari wilayahku," rintih Benjamin Ficus dengan kaki gemetar karena merasakan hawa membunuh yang sangat kuat.

"Tidak perlu," ucap Galio Corltopy berdiri tegak setelah kehilangan tangan kirinya.

"Free Zo-"

Sebelum pengaktifan Free Zone milik Galio Corltopy terjadi sebuah retakan dimensi mucul di hadapan wajahnya.

"NGUUUUUNGGG"

"Tinju Astaroth! Tangan Pertama, Tangan Kesenangan."

Terlihat dari balik retakan dimensi tersebut tangan yang telah siap dengan Tinju Astaroth menghantam tepat di wajah milik Galio Corltopy

"DOOOMMM!!!"

"BRAK!"

Galio Corltopy terpental keras yang menyebabkan pengaktifan Free Zone miliknya menjadi terhalangi. Dentuman yang disebabkan oleh tenaga penghancur Tinju Astaroth menyebabkan hempasan angin yang sangat kuat.

"BRUAK!"

"WUSH!!!"

Darah kembali mengucur dari dalam mulutnya, matanya yang merah tidak menunjukan rasa sakit sedikitpun, akan tetapi tatapannya semakin ingin membunuh semua orang yang ada di Danau Sarht saat ini juga.

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang