Bagian 20 - Bara

30 6 6
                                    

----------------

Dentuman suara senjata yang saling beradu terdengar sangat keras di dataran kering dan gersang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman suara senjata yang saling beradu terdengar sangat keras di dataran kering dan gersang. Ya, ini adalah tempat berlatih para siswa Squadron Leucrotta. Panas yang menyengat menemani hari-hari para siswa yang tergabung di dalam Squadron ini, termasuk Shina Magnolia Ishtar yang sedang fokus berlatih untuk menjadi lebih kuat dan bertemu dengan teman-temannya di Festival Rexodinary.

Shina berlatih untuk menggunakan senjata baru hari ini di markas Squadron Leucrotta bersama dengan Ixora Aster.

"Hmmm, sangat tidak cocok untukmu hanya menggunakan pedang ini dalam pertempuran," kata Ixora sambil meliuk-liuk menghindari serangan dari Shina dengan pedang miliknya.

"Hah-hah-hah."

Shina menatap Ixora dengan tajam sambil menelan kembali ludahnya karena kelelahan.

"Tuan Heryn nampaknya sudah salah memilih orang untuk bergabung ke squadronku."

Shina langsung menggigit bagian bawah bibirnya dengan keras sambil memegang erat-erat pedang yang dibawanya.

"Pengaktifan!"

"NGUUUNG!"

Pedang Shina langsung membesar. Ia terlihat menapaki tanah dengan kuat dan memasang kuda-kuda untuk bersiap melancarkan serangan kepada Ixora yang berdiri tepat dihadapannya. Shina tidak terima direndahkan seperti itu karena harga diri yang ia pegang sangat kuat. Shina pun mengayunkan pedangnya dengan kuat mengarah ke leher Ixora. Debu di sekitar mereka berterbangan dengan kencang. Angin menghampiri debu yang berterbangan dan menghiasi medan pertempuran yang gersang ini. Ixora memandangi Shina dengan mata sayunya itu, sembari meneguk minuman roseus kesukaannya. Shina langsung mengejang kaget karena pedang miliknya tidak dapat menyentuh Ixora seperti ada penghalang di seluruh tubuh Ixora.

"Tak tersentuh?"

"Jangan kaget begitu, aku bahkan tidak yakin kau dari keluarga Ishtar. Kau bahkan tidak menganalisa musuhmu."

"M-menganalisa katamu?"

Ixora kembali meneguk gelas kedua dari minuman roseus sebelum melanjutkan perkataannya.

"Ah~ Kau perlu menganalisa apa tipe kekuatan dari musuh sebelum kau menyerangnya. Hah~ Keluarga Ishtar memang sebodoh ini kah?"

"Maafkan aku Ixora," sahut Shina sambil tertunduk malu dan melanjutkan perkataannya.

"Nama ini terlalu membebaniku. Bisakah kita menghilangkan sejenak nama 'Ishtar' itu?"

"PLAK!"

Ixora menampar keras pipi milik Shina dengan mata tajam bak hewan buas yang siap menerkam mangsanya. Kali ini Ixora benar-benar serius menampar Shina.

"Hei bajingan. Kau terlalu naif untuk secuil manusia. Menghilangkan nama keluargamu?! Jangan bercanda! Kau adalah harapan satu-satunya mendiang keluargamu, tekad dan kehormatan ada di pundakmu, sekarang kau ingin menghilangkannya?! Dasar wanita tengik!"

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang