Bagian 10 - Zara Hevilia: Yang Termuliakan

44 8 3
                                    

****************


Langkah kaki terdengar menggema keras di suatu gedung yang masih belum diketahui namanya menuju ke suatu ruangan yang mewah.

"KREET!"

Suara lirih pintu yang berukuran besar ketika dibuka.

"Ah? Kau sudah kembali rupanya."

"Hahaha seperti kataku dia itu lemah! Jubahnya saja dibiarkan robek begitu."

"Ini hanya tersangkut pohon..."

"Bagaimana dia? Apa dia mau bergabung?"

"Hahaha! Sepertinya tidak."

"Hah! Kau masih sayang keluarga rupanya."

"Oke cukup mengocehnya. Apa kau menemukan sesuatu yang menarik? Malfon Delonix Regia?"

Malfon pun menatap pria tersebut dengan senyuman menyeringai.

----------------


Selama perjalanan kami menuju Kerajaan Nwara, Zara mengoceh dengan bahasa yang sulit kami pahami tentang batasan dalam penggunaan Dial.

"Batas ya? Uh... itu seperti duar! Dan ketika kau salah akan seperti wushh!"

Jawab Zara yang menjelaskan dengan imajinasinya yang tinggi. Aku tidak tahu jika Dial memiliki konsekuensi yang cukup mengerikan untuk dilanggar. Aku pun melempar pertanyaanku kepada Garu yang mungkin tahu sesuatu.

"Garu? Kau tahu sesuatu kan?"

"Aku akan menjelaskan informasi yang aku ketahui. Pertama aku akan jelaskan mengapa Dial memiliki batas. Dial merupakan alat yang awalnya diciptakan dengan tujuan untuk membantu segala macam aktivitas sehari-hari umat manusia. Akan tetapi zaman semakin maju, para raja dari masing-masing kerajaan mulai menggunakan Dial untuk persenjataan. Dalam masa perang banyak prajurit yang mati karena termakan oleh Dial mereka sendiri. Entah itu kerusakan organ dalam mereka atau kehilangan akal mereka sendiri."

"Apa? Semengerikan itu kah?"

"Ya. Karena itulah 3 Entitas Agung mulai melakukan penelitian mengenai batasan-batasan Dial dalam penggunaannya. Alhasil ditemukanlah batas tersebut yang dimana pengguna tidak boleh menggunakan Dial dengan melawan hukum alam seperti yang dilakukan Leo, orang bodoh itu mengumpulkan seluruh oksigen di tangannya. Ini sangat mempengaruhi mahluk hidup di sekitarnya karena pada dasarnya Dial merupakan teknologi yang sangat memerlukan kesinambungan reaksi yang ada di alam semesta dengan bakat alami yang ada di tubuhnya, jadi si pengguna tidak boleh melebihi kekuatan alam itu sendiri."

"Lantas kenapa kau terkejut seakan tidak tahu tentang batas itu Garu?"

Lanjutku.

"Aku terkejut bukan karena itu. Melainkan karena Leo memaksakan keberuntungannya pada Dial miliknya itu."

"Apa Leo dapat menggunakan Dialnya kembali Garu?"

Sahut Shina yang sangat mencemaskan keadaan Leo.

"Semoga saja keberuntungan Leo belum habis. Seharusnya Leo sudah mati karena termakan oleh Dialnya sendiri. Akan tetapi berkat Zara, Leo masih hidup. Kalian harus mensyukuri hal itu terlebih dahulu."

Setelah jelas Garu dengan panjang dan lebar itu, aku dapat merasakan kecemasan Shina. Kau tahu? Terkadang dia menjadi sok kuat, terkadang juga dia menjadi sangat lemah dalam hal ini.

"Oh ya! Terkait dengan sirkuitmu X! Aku sudah mencoba menyambungkannya kembali, akan tetapi ini pertama kali dalam hidupku tidak dapat menyambung sirkuit Dial yang terputus."

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang