Bagian 42 - Gejolak

12 1 0
                                    

"DOOOOOMMM!!!!"

Hempasan tenaga milik Pendeta Agung membuatku terpental. Darah mengucur disekujur tubuhku yang tengah mati rasa.

"P-pendeta, anda terlalu berlebihan, tugas eksekusi ini adalah tanggung jawab kami," ucap pria dengan bekas luka melintang di dada.

"Hah-hah-hah, tidak Liam, orang ini belum mati," ucap Pendeta Agung dengan nafas yang tidak beraturan.

"Apa?" sanggah Liam mengernyit kaget.

"Aku tak pernah melihat ada orang yang selamat setelah menerima teknik Anchentrys milik Pendeta Agung," sanggah wanita yang menyeret X.

"Orang ini... tidak mungkin"

"Tyra, Chera cepat rawat bocah ini," dengus kesal Pendeta Agung kepada para penjaga.

"Bagaimana dengan eksekusinya pendeta?"

"Kau tuli?"

"B-baik!!!"

Tyra dan Chera pun sigap mengaktifkan Dialnya untuk menciptakan tangan buatan dari Dial tersebut.

--------------------------------

*Di Gamacuz*

"Bagaimana cara menembus resonansi replika molekul itu?" ucap Mira Evodia sembari menopang dagunya.

"Aku tidak yakin," dengus lesu Ixora Aster.

"Aku sebenarnya memiliki pemikiran yang cukup liar," ketus Benjamin Ficus. Seluruh pasang manik mata terlihat menunggu usulan dari Benjamin Ficus.

"Apa itu?" tanya Shina Magnolia Ishtar.

"Partikel Elemental Neon memiliki dasar molekul neon, yang berarti jika Exodial Ixora merupakan Neon dan digunakan untuk melapisi seluruh tubuh, mereka akan menyatu satu sama lain dengan neon yang melapisi tubuh kita," ujar Benjamin Ficus.

"Itu cukup masuk akal, lalu?" ucap Ixora.

"Aku akan menggunakan kekuatan Hica Swazicoff untuk mendistorsi ruang di Danau Sarht agar partikel yang merusak tidak langung mengenai tubuh kita," lanjut Benjamin.

"Mengapa kita tidak menggunakan kekuatan Hica saja untuk langsung ke sana?" saran Mira Evodia.

"Syarat utama kekuatan Hica Swazicoff adalah pernah menyentuh tempat yang ingin dituju, kau pikirkan saja apakah Hica pernah mendatangi tempat itu?" tungkas Benjamin Ficus.

"Jadi, kita harus menggabungkan Neon dan Distorsi Spasial untuk melindungi tubuh kita dari partikel Neon yang ada di Danau Sarht?" ujar Ixora Aster

"Benar, seperti yang aku harapkan dari isi kepalamu Ixora."

"Jangan menyanjungku, itu tidak akan berguna."

"Baiklah kita tunggu saja sampai Hica dan yang lain siuman," saran Ixora Aster.

"Aku tidak yakin dengan waktu yang kita miliki saat ini, jika Eternity mengetahui lokasi kita sebelum Hica dan yang lain siuman, aku yakin rencana ini hanya menjadi hisapan jempol belaka," 

"Ch!! Hica tolong segera sembuh!"

Shina kemudian memotong pembicaraan mereka.
"Aku merasakan gelombang kuat!" ucap Shina mengernyit kaget.

"Tidak mungkin! Mereka sudah disini?!"

"CEPAT CARI HICA!!!" teriakan dari Ixora membuat seluruh tubuh Mira tertegun kaget. Ia dalam sekejap berlari menuju tempat Hica Swazicoff.

"ZOOM!"

Tiba-tiba, seseorang hadir di tengah kepanikan mereka.

"T-tuan Galio?" ucap Ixora yang seolah tak percaya akan apa yang dilihatnya.

101-The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang