Happy reading guys!~
Seorang gadis berdiri di depan pagar rumahnya dengan pandangan kosong.
Suara klakson motor mengembalikan kesadaran gadis itu,
"Ayo gue anterin""Gak usah, nanti dijemput Eza" tolak gadis itu
"Beneran?"
"Iya. Lo pergi aja gakpapa"
"Bisa buktiin?-"
"Coba lo telfon cowok lo"
Menuruti perkataan cowok itu, gadis itu pun menelfon kekasihnya
"Mau minta tol-"
"Gak bisa. Gue sibuk"
"Bentar aja gak bisa ya?"
"Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?! Gak usah manja jadi cewek!"
"Ohh Fia lebih penting dari gue ya"
~~~
"Ibarat hukum atom"
"Hukum atom?"
"Ada saatnya memiliki, dan ada saatnya melepaskan"
~~~
"Kalau gak bisa ngurus anak, gak usah buat!"
~~~
"Nangis aja gak usah ditahan. Gue tau rasanya nangis dalam diam"
"Gue capek Van" ucap gadis itu
"Dunia ini memang tempatnya capek. Lo kalau mau istirahat, bukan di dunia ini"
"Mati"
~~~
"Gue gak bisa nganter lo pulang" ucap seseorang di seberang sana
"Kenapa?" Tanya gadis itu
"Gue mau nganterin Fia dulu. Nanti kalau lo mau bareng tunggu gue bentar"
"Gak usah. Gak perlu"
"Lo gak marah kan?"
"Gak kok. Lo gak usah hati-hati, kalau perlu tabrakin aja sekalian biar jadi sehidup semati"
~~~
Hai haii guys!!
Apa kabar kalian? Semoga sehat selalu yaa
Penasaran kelanjutannya??
Hayukk kawan lanjut ke part berikutnya yaa😘
See you❤
Rantingnote

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Teen FictionEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...