Tolong tinggalin jejak vote & komen ya cantiknya emak bapak;) / gantengnya emak bapak;)
Kalau ada typo tolong tandain🙏🏻
Happy reading anak-anak emakk!!
~~~
Siapa? Siapa sebenarnya dia?
Pertanyaan itu terus berputar dalam otak remaja yang terduduk lesuh di ruang tunggu rumah sakit. Meski perasaannya sedikit lega, namun tak ayal di sisi lain ia merasakan suatu ketakutan yang besar.
Dia lega karena tunangannya mendapat donor yang cocok, tetapi entah mengapa mencari tahu siapa orang yang mendonorkan ginjal untuk Fia sangat sulit. Benar-benar sangat dirahasiakan.
Remaja itu, Eza. Menghela nafasnya kasar saat melihat pesan yang dikirimnya hanya centang satu, bahkan saat dihubungi, nomor gadis itu tidak aktif. Kemana gadis itu? Dia sungguh mengkhawatirkan keadaan gadis yang menjabat sebagai mantan pacarnya itu.
Hari ini, Alessa tidak masuk sekolah tanpa alasan. Bahkan keempat sahabatnya pun tidak tahu mengapa gadis itu tidak masuk sekolah. Beruntung hari ini semua kelas XII freeclass karena habis ujian akhir.
Tetapi tetap saja ini membuatnya uring-uringan karena tidak biasanya gadis itu tidak masuk tanpa alasan seperti ini. Ditambah saat dia mendatangi apartemen Alessa, gadis itu tidak ada di sana.
"Lo kemana sih Al..?" Gumamnya lirih.
Di sisi lain, seorang gadis membuka kelopak matanya. Mengerjap pelan saat silau cahaya lampu menembus retinanya.
Bau obat-obatan menyeruak masuk ke indra penciumannya dan ruangan serba putih membuat gadis itu mengetahui dimana dia berada sekarang.
Senyuman tipis perlahan terbit di bibir pucat itu, tubuhnya terasa lemah sekarang. Ah.. ternyata begini efeknya.
Gadis itu menatap langit-langit ruangan yang ditempatinya, dia berharap senyuman terus terukir di bibir seseorang itu.
Suara pintu terbuka membuat atensinya beralih ke arah pintu.
"Kamu sudah sadar.." ucapnya seraya tersenyum ramah.
"Biar saya periksa dulu" lanjutnya yang tak direspon apapun oleh gadis itu.
"Kondisi kamu sudah stabil, nanti kalau infusnya habis kamu sudah boleh pulang. Tetapi jangan terlalu banyak beraktivitas karena jahitannya belum mengering" jelasnya yang hanya diangguki pelan oleh gadis itu.
Tenggorokannya terasa sedikit sakit, mungkin karena seharian tidak minum.
"A-ir.." lirihnya tercekat.
Dokter itu pun segera mengambil segelas air yang ada di nakas sebelah ranjang gadis itu dan membantunya minum.
"Terima ka-sih" ucapnya yang dibalas anggukan serta senyuman oleh dokter tersebut.
Setelah selesai memeriksa keadaan gadis itu, dokter tersebut pamit undur diri karena masih banyak pasien yang harus diperiksanya.
~~~
Seorang gadis sedikit kesusahan saat memakai seragam sekolahnya, waktu sudah mepet dan karena jahitannya itu membuatnya harus ekstra hati-hati.
Jujur saja, kondisinya saat ini masih sedikit lemah. Tetapi, dia tidak mau membuat teman-temannya curiga dengan dirinya yang tiba-tiba menghilang. Ya, di bagian jahitannya masih terasa sakit, dan itu sangat membatasi ruang geraknya.
Gadis itu keluar dari apartemennya bertepatan dengan seorang remaja yang menjadi tetangga apartemennya itu. Remaja tersebut mengernyit melihat gadis yang baru saja keluar itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Genç KurguEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...