Problem

1.2K 57 0
                                    

Vote dulu sebelum membaca;)


Enjoy guys!!!

~~~

'Karena sekarang zamannya dimana sahabat lebih romantis daripada pacar'

~~~

Bless

Aaaa

Gea terpeleset tangga saat hendak lari setelah berhasil menusuk Alessa tepat di perutnya, dia lupa bahwa dirinya telah menuangkan cairan di tangga alhasil dia jatuh terguling di tangga

"GEAAA!!"

Alessa jatuh terduduk dengan satu tangan mencoba menarik gunting yang tertancap di perutnya dan tangan satunya reflek terulur

Semua orang yang berada di lantai bawah pun langsung berbondong-bondong datang kala mendengar suara teriakan Alessa

"Geaa" histeris Tiara

Tiara menatap tajam Alessa yang sedang menunduk,

"Kamu apain anak tante, Lessa?! Dasar pembunuh!!" Murka wanita paruh baya itu

"Cih, cantik sih tapi sayang, psikopat"

"Diam-diam ternyata pembunuh"

"Dasar pembunuh!"

Desas-desus mulai terdengar, hingga suara Daren mengalihkan semuanya

"Cepat bawa ke rumah sakit!!" Perintah Daren

Beberapa orang ikut serta ke rumah sakit. Namun, Fernand, Rian, Virgo, Aksa, dan Kinan masih di hotel itu

Rian memandang intens ke arah Alessa saat melihat gerak-gerik aneh dari gadis itu. Sedangkan Alessa, gadis itu sudah tak kuasa menahan sakit di perutnya. Pandangannya mulai mengabur, dengan cepat ia menarik gunting yang tertancap di perutnya. Gelap. Semua gelap. Alessa sudah tak sadarkan diri, ternyata ini alasan mengapa dirinya sangat ingin memakai pakaian warna hitam. Darahnya tidak terlihat, walau terus merembes keluar sedikit deras.

Fernand dan Rian langsung membolakan matanya saat melihat Alessa mencabut gunting dari perutnya

"LESSAA" teriak keduanya menarik atensi Aksa, Virgo, dan Kinan

"Hati-hati, tangganya licin. Mirna, tolong bersihkan tangganya!" Perintah Kinan

"Lessa, sayang, bisa dengar Kakek, sayang? Heyy" panggil Fernand pelan

"L-Lessa.." ucap Aksa purau

"Cepat siapkan mobil!" Lantang Aksa lalu mengangkat Alessa membawanya ke rumah sakit

~~~

Saat sampai di rumah sakit, Alessa langsung dibawa ke ruang IGD dan sekarang masih ditangani oleh sang dokter.

"Selidiki kasus ini. Cek semua cctv hotel, laporkan ke saya lima menit lagi!" Perintah Fernand pada tangan kanannya

Pintu IGD terbuka menampilkan dokter yang menangani Alessa,

"Bagaimana kondisinya?" Tanya Fernand datar

"Nona Alessa kekurangan banyak darah, dan untuk saat ini stok darah yang sesuai dengan nona Alessa kosong. Kita harus segera mencari pendonor, paling lambat dua hari" jelas sang dokter

"Golongan darah?" Tanya Aksa datar

"Golongan darahnya AB-" jawab Rian

"Bagaimana bisa kamu tidak mengetahuinya?" Desis Fernand

ALEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang