Happy reading!!
~~~
Seorang remaja tengah duduk di ruang tunggu rumah sakit. Penampilannya berantakan, dan entah kenapa perasaannya gelisah.
Ponselnya berbunyi, menandakan pesan masuk. Ia berdecak kesal, tak berniat melihat ponselnya. Pasti Ari yang mengiriminya pesan dan memarahinya karena meninggalkannya saat sedang buang air di pom bensin siang tadi.
Keningnya berkerut teringat sesuatu. Ini tengah malam, sangat mustahil jika Ari yang mengirim pesan. Sontak saja remaja itu mengambil ponselnya dan melihat pesan di layar kuncinya.
Mama : mama kecewa sama kamu.
Remaja itu sontak menegakkan duduknya dan mengucek mata beberapa kali, memastikan apa yang dilihatnya, barangkali ia salah lihat akibat mengantuk.
Tubuhnya menegang, dengan segera ia membuka roomchat mamanya.
Mama
Mama kecewa sama kamu.
Mama..?
Knp? Ada apa?
Pesan kedua belum sempat dikirimnya saat matanya melihat pesan yang dikirim Geo di bagian atas layar.
Geo : Lessa kecelakaan.
Tubuhnya kaku saat membaca pesan singkat dari Geo.
"Al.."
Tanpa pikir panjang, remaja itu langsung berlari ke parkiran dan segera menuju rumah sakit tempat Alessa dirawat.
Dia mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, jalanan lumayan lengang semakin memudahkannya.
"Denger. Mau gue jalan sama cowok lain, mau gue bercanda sama cowok lain. Hati gue tetap milik lo Za, milik Feza Xavier Arsenio seorang"
"Ayoo.. beli cilok babi depan komplek"
"TAPI DIA TUNANGAN LO, ZA! DIA TUNANGAN LO!"
"Di sini gue sakit Za! Sakit.."
"Lo tahu? Gue kecewa sama Lo.."
Semua ingatan tentang Alessa terputar di otaknya. Dari gadis itu bersikap manis padanya, hingga mengatakan kekecewaan yang mendalam padanya. Semua kenangan itu terputar apik dalam pikirannya, membuat hatinya semakin gelisah.
Sesampainya ia di rumah sakit, ia segera bergegas menuju ruang IGD. Dia datang bertepatan dengan Sean, Kevan, Ari, Zio, Bela, Villa, dan Monika.
"Gimana keadaan Alessa?" Tanya remaja itu pada Geo dan Ervan.
Keduanya menggeleng pelan karena belum mendapat kabar dari dokter yang menangani Alessa.
"Kenapa Lessa bisa gini?" Tanya Villa yang sudah terisak pelan. Ketiga gadis itu sudah terisak sejak tiba di rumah sakit.
'semua gara-gara gue..'- batin remaja itu menyesal.
Ervan menggeleng, ia tidak tahu kejadian pastinya seperti apa.
"Menurut saksi mata, Lessa korban tabrak lari. Pelakunya langsung kabur gitu aja setelah menabrak Lessa" jelas Ervan.
"Keluarga Lessa udah tahu?" Tanya Zio.
"Kakek Fernand sudah tahu, beliau tengah menyelidiki kasus ini. Karena menurutnya ini sangat janggal dan seperti sudah direncanakan" jelas Ervan lagi mengingat tadi Fernand pergi untuk mencari pelakunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Teen FictionEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...