Vote dulu kack:)
Maaf baru up, saya ketiduran tadi😭
~~~
'Ada uang, beban pun hilang'
~~~
Seorang gadis masih berada di belakang pintu apartemennya, duduk bersandar pada pintu itu. Menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan yang bertumpu pada lututnya. Terisak pelan. Entah kesialan apa lagi yang menyambutnya nanti, esok, dan kedepannya. Ingatan beberapa waktu lalu terus berputar di kepalanya, dimana gadis itu terjebak dan hampir tiada di tangan remaja yang baru saja ditemuinya.
Sialnya, dia satu bangunan apartemen dengan remaja itu, yang bisa kapan saja Revan mencelakainya.
Alessa mengangkat kepalanya, menatap perban di tangannya. Ia mendesah pelan, alasan apa yang harus ia berikan kepada teman-temannya besok? Memikirkan itu membuatnya pusing tujuh keliling. Belum lagi soal ponselnya yang ia buang begitu saja ke sungai.
Alessa mengedarkan pandangannya, dia berdecak kesal saat melihat apartemennya berantakan. Bisa-bisanya dia lupa menyuruh bodyguard kakeknya tadi untuk membereskan sekalian apartemennya. Memang, apartemen ini sangat jarang ia tinggali. Ini adalah hadiah dari Kakeknya dulu saat dirinya juara satu olimpiade kimia tingkat nasional. Ya, sangat menguntungkan di saat-saat seperti ini, Alessa jadi tidak perlu repot-repot mencari tempat tinggal.
Dengan malas, gadis itu mulai membereskan ruang tamu yang berantakan dan berdebu. Saat mengambil bantal sofa yang tergeletak di lantai, gadis itu menegang kala merasakan sesuatu yang merambat ke tangannya. Dengan perlahan, Alessa memutar kepalanya melihat ke arah tangannya.
Alessa menegang melihat seekor serangga yang sangat ditakuti sejuta umat nemplok di tangannya dan bersiap terbang,
"HUUAAA MAMIII KECOAA!!"
Alessa langsung mengibaskan tangannya cepat dan berlari kalang kabut menghindari kecoa yang sudah terbang itu. Jujurly, ini lebih menyeramkan daripada melihat hantu!
Alessa berlari ke arah pintu apartemennya, tapi entah karena efek panik atau apa, dia lupa sandi apartemennya itu. Keringat dingin sudah membanjiri dahinya,
"AAAA SIALAN GUE LUPA SANDINYA!! TOLOOONGGG!!" Teriak Alessa seraya mengetuk pintu dengan brutal, berharap ada yang mendengar teriakannya dan bisa menolongnya dari monster menjijikkan itu.
Disaat yang bersamaan, Revan melewati kamar apartemen Alessa dan mendengar teriakan gadis itu dengan suara gebrakan pintu. Remaja itu mengernyit heran, baru aja pindah udah buat heboh aja! Pikirnya
Revan tak memedulikannya dan hendak beranjak dari sana, namun, teriakan maut Alessa membuatnya harus menutup telinganya dengan rasa kesal yang menggebu
"BERISIK BOCAH!" Teriak Revan dengan kesal membuat gadis di dalam sana seketika diam.
Sedangkan di dalam sana, Alessa diam mematung mendengar teriakan Revan. Pikirannya kalang kabut. Bagaimana ini? Akankah dia tetap di sini dan berakhir konyol karena kecoa itu? Tapi jika keluar yang ada dia berakhir mengenaskan di tangan Revan!
Oke, dia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Gadis itu menatap kecoa yang sedang berjalan memutar seolah-olah senang melihatnya ketakutan seperti ini.
"Tolongg.." ucap Alessa dengan lirih
Revan yang masih berada di depan kamar apartemen Alessa pun mengernyitkan dahinya heran, namun detik berikutnya dia tersadar saat mendengar suara lirih Alessa yang meminta tolong. Sepertinya gadis itu benar-benar membutuhkan pertolongan

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Fiksi RemajaEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...